BALI – Program transmigrasi Indonesia memasuki babak baru dan makin inovatif.
Dengan pendekatan modern berbasis aspirasi daerah (bottom-up), empat daerah yakni Provinsi Banten, Sulawesi Barat, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Sidrap sepakat menjalin kerja sama strategis dalam bidang transmigrasi dan pembangunan wilayah.
Kesepakatan ini ditandatangani dalam Rapat Kerja Kementerian Transmigrasi 2025 yang digelar di Bali, Minggu (28/7/2025), dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.
“Program transmigrasi saat ini hanya berjalan bila ada aspirasi dari daerah. Itulah semangat baru yang kita bawa,” ujar Viva Yoga.
Banten Kirim Transmigran ke Sulbar, Mojokerto-Sidrap Bangun Sinergi Pembangunan
Dalam kerja sama tersebut, Provinsi Banten akan mengirim transmigran ke Sulawesi Barat sebagai daerah tujuan. Sementara itu, Kabupaten Mojokerto (Jawa Timur) dan Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan) menyepakati kolaborasi pembangunan wilayah berbasis potensi daerah masing-masing.
Menurut Wamen Viva Yoga, kerja sama ini menjadi bagian penting dalam mempercepat pemerataan penduduk dan pembangunan ekonomi antarwilayah.
Ia optimis kawasan transmigrasi di Sulbar dan Sidrap akan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia Timur.
“Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo melalui Asta Cita, khususnya target swasembada pangan nasional,” ungkapnya.
Transmigrasi: Warisan Leluhur yang Terbukti Membangun Peradaban
Viva Yoga menekankan bahwa semangat transmigrasi bukan hal baru. Sejak zaman kerajaan Nusantara, leluhur telah melakukan proses “pembukaan wilayah” yang kemudian berkembang menjadi pusat ekonomi dan peradaban.
Contohnya, Tunggul Ametung yang membuka Tumapel hingga menjadi Kerajaan Singasari, dan Raden Wijaya yang membangun Tarikh (Mojokerto) menjadi pusat Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar se-Asia Tenggara.
“Para leluhur mengubah hutan belantara menjadi pusat peradaban. Begitu pula transmigrasi hari ini: mengubah lahan kosong menjadi desa, kecamatan, bahkan provinsi,” jelasnya.
Transmigrasi Telah Lahirkan 3 Provinsi Baru dan Ribuan Desa
Sejak digagas Presiden Sukarno pada 1950, transmigrasi telah melahirkan: 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten dan 3 provinsi baru yakni Sulawesi Barat, Papua Selatan, dan Kalimantan Utara.
“Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo hadir dalam rapat ini sebagai bukti nyata keberhasilan transmigrasi,” tambahnya.
Arah Masa Depan: Transmigrasi sebagai Kawasan Investasi dan Pertumbuhan Baru
Viva Yoga mengajak pemerintah daerah lainnya mencontoh langkah Banten, Sulbar, Mojokerto, dan Sidrap. Dengan sinergi dan dukungan dana dari APBD dan APBN, kawasan transmigrasi ke depan akan menjadi wilayah strategis yang terbuka bagi investasi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi rakyat.
“Jika dikelola serius dan berkelanjutan, transmigrasi akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini