KENDARI – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Survei Dampak KPR Sejahtera FLPP terhadap Debitur dan Pengembang pada tanggal 18, 19, dan 24 September 2025 di Kendari.
Hasil survei ini telah dirilis pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Survei ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kondisi sosial-ekonomi dan kualitas hidup debitur, mengukur kepuasan terhadap program, dan menjaring masukan untuk perbaikan kebijakan.
Pelaksanaan dan Responden Survei
Kanwil DJPb Sultra berkoordinasi dengan bank-bank penyalur seperti BTN, BTN Syariah, Mandiri, BSI, dan BRI Cabang Kendari untuk menentukan jadwal dan memastikan ketersediaan data. Survei dilakukan melalui dua sistem: daring dan langsung (on-site).
– Survei Debitur: Dilaksanakan secara langsung di Perumahan Green Anugerah Regency Kendari (10 responden) dan secara daring (20 responden), total 30 debitur aktif KPR Sejahtera FLPP. Mayoritas responden berusia muda, didominasi laki-laki, dan sebagian besar berpendidikan SMA/SMK atau S1. Pekerjaan terbanyak kepala keluarga adalah wiraswasta (12 orang), diikuti karyawan swasta (10 orang).
– Survei Pengembang (Developer): Dilaksanakan terhadap 5 perusahaan pengembang yang berpartisipasi dalam program FLPP saat Bale Properti Expo di Mal The Park Kendari.
Hasil Utama dan Tingkat Kepuasan
Secara umum, responden menilai Program KPR Sejahtera FLPP sangat bermanfaat dan memuaskan. Tingkat kepuasan yang tinggi (rata-rata di atas 6 dari skala 7) menunjukkan program ini relevan dengan kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
A. Hasil Survei Debitur
Tingkat kepuasan rata-rata debitur berada di atas angka 6, menunjukkan kepuasan yang sangat tinggi.Penilaian
Program: Manfaat program (subsidi bunga, pengurangan beban cicilan) mendapat skor rata-rata 6,07 – 6,40.Kedisiplinan
Pembayaran: Sebagian responden pernah terlambat membayar, dengan alasan utama lupa jadwal atau kendala teknis.
Saran: Responden menyarankan pembuatan aplikasi/mekanisme pembayaran yang lebih mudah dan perbaikan sistem kolektor untuk menghindari penagihan ganda.
B. Hasil Survei Pengembang (Developer)
Tingkat kepuasan rata-rata pengembang juga berada pada kisaran 6,0-6,8, menunjukkan kepuasan yang sangat tinggi.
– Manfaat: Program ini meningkatkan minat masyarakat membeli rumah subsidi, meningkatkan branding dan penjualan perusahaan, serta menyerap tenaga kerja baru.
– Hambatan: Administrasi pemohon di bank masih rumit , perizinan lambat karena birokrasi , dan program BPHTB gratis dinilai belum optimal.
– Masalah MBR dari Sudut Pandang Developer: Debitur terkendala SLIK OJK (riwayat kredit) dan proses perbankan yang dianggap berbelit.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Program FLPP dinilai layak untuk terus dipertahankan, diperluas, dan ditingkatkan kualitas pelayanannya. Namun, masih terdapat sejumlah tantangan terkait prosedur administrasi yang kompleks, regulasi perizinan yang belum sepenuhnya mendukung, serta akses perbankan yang dinilai berbelit.
Penyempurnaan pada aspek-aspek ini diyakini dapat membuat Program FLPP berjalan lebih optimal dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi MBR. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA ChannelĀ disini