MAKASSAR – PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu pilar penting ekonomi nasional.
Perusahaan hilirisasi nikel asal Kolaka ini meraih predikat pembayar pajak terbesar lingkup KPP Madya Makassar yang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra).
Penghargaan tersebut diberikan pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Layanan Perpajakan yang digelar Kanwil DJP Sulselbartra bersama KPP Madya Makassar di Aula Phinisi, Selasa (18/11/2024).

Sertifikat penghargaan yang diraih PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) dengan predikat pembayar pajak terbesar lingkup KPP Madya Makassar yang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra). Ist
Capaian ini menegaskan kontribusi Ceria Corp dalam memperkuat fondasi fiskal nasional dan mendukung agenda besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya mengenai tata kelola fiskal yang kuat, pemerintahan efektif, dan pertumbuhan ekonomi berkeadilan.
Selain Ceria Corp, penghargaan juga diberikan kepada Hadji Kalla, Bosowa Berlian Motor, Bumi Soreang Indonesia, Roda Jaya Sakti, Ang And Fang Brother, Tiran Indonesia, dan Wijaya Inti Nusantara.
Kontribusi Besar bagi Agenda Asta Cita
Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, YFR Hermiyana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh Wajib Pajak yang tetap konsisten menjaga kepatuhan fiskal.
“Penghargaan ini merupakan wujud terima kasih DJP atas kontribusi aktif para Wajib Pajak. Semoga menjadi motivasi bagi dunia usaha untuk terus berperan dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Menurut DJP, kinerja perpajakan yang kuat adalah fondasi utama dalam mewujudkan transformasi ekonomi, pemerataan pembangunan, hingga peningkatan kesejahteraan rakyat—sejalan dengan prioritas Asta Cita.
FKP: Mendorong Layanan Publik yang Modern dan Transparan
Forum Konsultasi Publik menjadi momentum untuk memperkuat kualitas layanan perpajakan sebagaimana amanat UU No. 25 Tahun 2009. Melalui ruang dialog ini, DJP memperluas partisipasi masyarakat dan meningkatkan transparansi layanan, selaras dengan agenda reformasi birokrasi dalam Asta Cita.
Ceria Corp, Hilirisasi Nikel, dan Transformasi Ekonomi Nasional
Kontribusi Ceria Corp tidak hanya berhenti pada penerimaan pajak. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam:
Memperkuat basis penerimaan negara, dan
Mendorong industrialisasi nikel melalui pembangunan smelter modern yang mempercepat transformasi ekonomi menuju negara maju.
Komitmen pada kepatuhan fiskal menjadi bukti peran strategis Ceria Corp dalam menopang fondasi fiskal yang berkelanjutan.
Sebagai perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel berbasis di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ceria Corp kini menjadi salah satu contoh paling nyata keberhasilan hilirisasi mineral.
Perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini mengelola wilayah IUP seluas 6.785 hektare dan telah sukses membangun Smelter Merah Putih dengan teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)—tungku terbesar sekelasnya di Indonesia.
Smelter berteknologi modern tersebut telah memproduksi Ferronickel (FeNi) secara komersial pada akhir April 2025. Produksi ini memiliki jejak karbon rendah berkat penggunaan energi listrik hijau, sejalan dengan arah ekonomi hijau nasional.
Ke depan, Ceria Corp juga menargetkan pengembangan hilirisasi lanjutan menuju produk bernilai tambah tinggi seperti nikel sulfat, kobalt sulfat, dan prekursor baterai—komponen penting industri kendaraan listrik.
Kontribusi Ceria Corp tidak hanya dalam bentuk penerimaan negara, tetapi juga melalui pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM). Perusahaan aktif mendukung UMKM lokal, menyalurkan beasiswa pendidikan, serta memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Kolaka untuk pembangunan dan pengoperasian smelter.
Kehadiran Ceria Corp, dengan kombinasi kekuatan fiskal, hilirisasi industri, dan kontribusi sosial, mencerminkan peran strategis sektor swasta dalam mempercepat transformasi ekonomi nasional yang digagas Asta Cita.
Sinergi pemerintah–dunia usaha di Sulselbartra diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai daerah, terutama dalam menciptakan ekosistem perpajakan yang transparan, efektif, dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini


