BUTON UTARA – Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) memasuki babak baru pembangunan ekonominya.
Pasalnya, potensi tambang aspal yang selama ini terpendam, akhirnya mulai dilirik serius pemerintah pusat dan investor swasta.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menurunkan tim terpadu untuk meninjau langsung cadangan aspal alam yang tersebar di wilayah Buton UtUtara, Kamis (18/9/2025).
Bupati Buton Utara, Afirudin Mathara, menyebut kunjungan ini sebagai momentum bersejarah.
Sejak kabupaten ini terbentuk kata dia, baru kali ini pemerintah pusat menaruh perhatian besar pada potensi tambang aspal di daerahnya.
Ia menegaskan, jika dikelola dengan benar, aspal Buton Utara bukan hanya menopang infrastruktur lokal, tetapi juga mampu menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional.
“Potensi sumber daya alam Buton Utara harus dikelola secara berkelanjutan. Kehadiran investasi tambang aspal akan menjawab problem infrastruktur sekaligus membuka lapangan kerja baru,” tegas Afirudin.
PT CIMR Siapkan Investasi Triliunan di Buton Utara
Keseriusan investasi semakin nyata setelah PT Celebes Mineral Indo Resources (CIMR) menyatakan komitmennya menggarap potensi aspal di Buton Utara.
Sekretaris PT CIMR, Ismet Djafar, mengungkapkan cadangan aspal di Kepulauan Buton diperkirakan mencapai 30 juta metrik ton, sebagian besar berada di Buton Utara.
CIMR berencana mengembangkan produk aspal dengan tiga kategori:
Aspal kualitas tinggi untuk jalan tol dan runway bandara,
Aspal kualitas sedang untuk jalan nasional,
Aspal kualitas rendah untuk jalan provinsi hingga kabupaten/kota.
Tak hanya fokus pada aspal, CIMR juga menyiapkan rencana pengolahan batu kapur untuk kebutuhan industri semen. Bahkan, perusahaan akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 5–8 MW di Kecamatan Kambowa agar operasional tidak bergantung pada pasokan listrik negara.
Investasi awal CIMR mencapai triliunan rupiah, termasuk pembangunan kantor perwakilan di Kelurahan Sara Ea senilai Rp1 miliar.
Pada tahun pertama, perusahaan menargetkan penyelesaian dokumen perizinan, studi kelayakan, dan kajian lingkungan.
Tahun kedua, pembangunan pabrik akan dimulai disertai pembangunan pelabuhan khusus (jeti) di Kambowa dan Kulisusu Utara.
“Kami datang dengan keseriusan dan teknologi. Prinsip kami, lingkungan nomor satu, lalu manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” kata Ismet.
Peluang dan Tantangan Hilirisasi Aspal Buton Utara
Masuknya investasi tambang aspal di Buton Utara membawa peluang strategis bagi daerah dan Indonesia. Ada tiga poin utama yang menonjol:
1. Pendorong Ekonomi Daerah dan Nasional
Aspal Buton Utara dapat menjadi substitusi impor aspal yang selama ini masih tinggi. Dengan cadangan hingga 30 juta ton, Indonesia berpeluang mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat industri dalam negeri.
2. Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Lokal
Investasi triliunan rupiah membuka potensi ribuan lapangan kerja, baik di sektor pertambangan, transportasi, maupun industri turunan seperti semen dan infrastruktur energi.
3. Infrastruktur dan Hilirisasi
Kehadiran pabrik, pelabuhan, dan PLTA akan mempercepat pembangunan infrastruktur daerah. Jika terintegrasi dengan baik, hilirisasi aspal bisa menempatkan Buton Utara sebagai salah satu pusat industri strategis di kawasan timur Indonesia.
Namun, ada juga tantangan besar yang harus diantisipasi:
Aspek Lingkungan: Tambang aspal harus dikelola dengan standar ketat agar tidak merusak ekosistem pesisir dan daratan.
Kapasitas SDM Lokal: Perlu pelatihan tenaga kerja agar masyarakat lokal bisa menjadi bagian utama dalam rantai produksi, bukan sekadar penonton.
Kepastian Regulasi: Pemerintah daerah dan pusat perlu memastikan regulasi perizinan tidak berbelit agar investasi tidak mandek, tanpa mengabaikan aspek pengawasan.
Dengan kombinasi perhatian pemerintah pusat dan komitmen investasi swasta, Buton Utara berpeluang menjadi epicentrum industri aspal nasional.
Jika pengelolaan dilakukan transparan, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat, maka investasi ini bisa menjadi tonggak sejarah kemajuan Buton Utara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini