KENDARI – Perlahan namun pasti, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mulai menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata kapal pesiar dunia.
Pada Minggu, 13 Juli 2025, kapal pesiar eksklusif NV. Silver Cloud yang dioperasikan oleh Cruise Asia Indonesia bersandar di Pelabuhan Murhum Baubau, membawa lebih dari 250 wisatawan mancanegara dari Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara lainnya.
Kedatangan para turis disambut meriah oleh masyarakat setempat dengan pertunjukan seni budaya khas Buton. Mulai dari tarian tradisional, pengalungan kain tenun khas Buton, hingga tur budaya yang membedah sejarah Kesultanan Buton, seluruh rangkaian acara memperkenalkan keunikan dan kekayaan budaya jazirah Buton kepada dunia.
Selama berlabuh di Baubau, wisatawan mengikuti landtour eksklusif mengunjungi berbagai destinasi unggulan, seperti Pasar Tradisional Wameo, Kampung Tenun Sulaa, Istana Malige dan Benteng Keraton Buton yang dikenal sebagai benteng terbesar di dunia.
Di Benteng Buton, para tamu menikmati ritual adat Pekakande-kandea, serta menjelajah situs bersejarah sarat nilai budaya lokal yang otentik dan memesona.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan destinasi wisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Ia menyebut, potensi pariwisata bahari dan budaya Sultra harus diarahkan untuk menciptakan ekosistem wisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Tombili, menyampaikan bahwa kehadiran kapal pesiar di Sultra bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari strategi besar membangun ekosistem wisata pelayaran.
“Kami tidak hanya mengejar jumlah kunjungan, tapi membangun sistem. Dermaga, pelaku jasa, pemandu wisata lokal, dan paket budaya semua kami siapkan agar seluruh sektor lokal ikut bergerak,” ujarnya dalam sambutan di Baruga Keraton Buton.
Menurutnya, sepanjang tahun 2025, sudah lima kapal pesiar yang singgah di Sultra, dan tren ini diproyeksikan terus meningkat.
Perluasan Rute ke Muna, Kolaka, Kendari, dan Labengki
Pemerintah Provinsi Sultra bersama mitra seperti Destination Asia tengah merancang ekspansi rute pelayaran ke berbagai wilayah lain di Sultra, termasuk ke Muna (Goa Liangkabori), Kolaka (Padamarang), Kendari (Kebun Raya Kendari), Konawe Utara (Labengki), Kolaka (Taman Wisata Alam Mangolo dan Perkebunan Sani-Sani).
Survei teknis tengah dilakukan untuk memastikan kesiapan pelabuhan dan fasilitas darat.
Sebagai tindak lanjut, satu lagi kapal pesiar dijadwalkan kembali bersandar di Baubau pada 23 Juli 2025.
Dengan potensi budaya, kekayaan laut, dan keindahan alam tropis yang luar biasa, Sulawesi Tenggara kini diproyeksikan menjadi hub utama wisata kapal pesiar mewah di Indonesia Timur. Kombinasi antara pelestarian budaya lokal dan strategi pariwisata berkelanjutan menjadikan Sultra destinasi favorit baru bagi kapal pesiar kelas dunia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post