KENDARI – Tahun 2025 bakal menjadi tahun penuh peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dua agenda nasional berskala besar, yaitu Rapat Koordinasi Produk Hukum Daerah (Rakorda) pada 25 Agustus dan Seleksi Tilawatil Qur’an Hadis (STQH) Nasional XXVIII pada 9–19 Oktober, akan digelar di Kendari.
Bagi UMKM, kehadiran ribuan tamu dari seluruh provinsi adalah momentum emas. Dari pedagang kuliner, pengrajin tenun, hingga penyedia homestay, semuanya diprediksi akan kecipratan berkah ekonomi.
Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, M.Ling., menegaskan bahwa dua event ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan pesta ekonomi rakyat.
“Rakorda dan STQH adalah ajang uji coba. Jika sukses, ini akan menjadi batu loncatan menuju konferensi internasional 2026. UMKM kita harus bersiap, karena mereka pemain utama di balik perputaran ekonomi ini,” kata Hugua dikutip, Kamis (21/8/2025).
UMKM Jadi Penopang Tamu Nasional
1. Kuliner Lokal
Makanan khas Sultra seperti sinonggi, kasuami, ikan parende, dan jajanan tradisional dipastikan akan laris manis.
UMKM kuliner berpotensi mendapat kontrak katering dan stand di area kegiatan.
2. Souvenir dan Kerajinan
Tenun khas Buton, kerajinan Muna, dan pernak-pernik berbasis laut akan menjadi buah tangan favorit ribuan peserta STQH dari 34 provinsi.
3. Akomodasi dan Homestay
Selain hotel besar, homestay dan penginapan kecil milik masyarakat juga akan penuh terisi.
Ini memberi kesempatan UMKM berbasis komunitas untuk naik kelas.
4. Transportasi dan Jasa Lokal
Rental mobil, bus pariwisata, hingga ojek online dipastikan kebanjiran order.
Paket tur singkat juga memberi ruang bagi UMKM travel dan guide lokal.
Perputaran Ekonomi Bisa Capai Ratusan Miliar
Dinas Pariwisata Sultra memperkirakan, dua event nasional ini akan mendatangkan ribuan tamu, dengan kebutuhan akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga belanja produk lokal.
“Event seperti STQH bisa memutar uang miliaran rupiah per hari. Jika ditotal selama 10 hari, potensinya bisa menembus ratusan miliar, sebagian besar masuk ke UMKM,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili.
Batu Loncatan Menuju Event Internasional
Rakorda dan STQH bukan hanya ajang domestik, melainkan etalase kesiapan Sultra menjelang International Conference on Sustainable Tourism 2026.
Jika UMKM sukses menunjukkan kualitas produk dan pelayanan, maka peluang menembus pasar global akan terbuka lebar saat delegasi internasional datang tahun depan.
“Setiap tamu luar daerah adalah duta. Mereka akan membawa cerita tentang kuliner, budaya, dan produk UMKM Sultra ke provinsi lain. Inilah promosi gratis yang tidak ternilai,” tegas Hugua.
UMKM Harus Bersiap dari Sekarang
Naik Omzet – Ribuan tamu berarti ribuan konsumen baru.
Branding Nasional – Produk UMKM Sultra bisa dikenal di 34 provinsi.
Peluang Kemitraan – UMKM bisa menjalin relasi dengan jaringan bisnis dan pemerintah daerah dari seluruh Indonesia.
Persiapan Global – Pengalaman melayani tamu nasional menjadi latihan sebelum menghadapi tamu internasional 2026.
Jadi, siap-siap UMKM Sultra berpesta! Dua event nasional ini bukan hanya selebrasi budaya dan hukum, melainkan juga perayaan ekonomi rakyat yang bisa membawa Sultra naik kelas di panggung nasional hingga internasional. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini