KENDARI – Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat produksi ikan yang luar biasa, mencapai 100 ton per hari.
Angka ini menempatkan PPS Kendari sebagai pusat perikanan terbesar di Indonesia Timur.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, hasil tangkapan nelayan dari PPS Kendari kini juga menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, China, hingga Thailand.
Kepala PPS Kendari, Asep Saepulloh, menyebutkan bahwa distribusi hasil perikanan juga menjangkau sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan.
“Rata-rata produksi ikan dari PPS Kendari setiap hari mencapai 80–100 ton,” ungkap Asep, Jumat (26/9/2025).
Pusat Ekonomi Baru Nelayan Sultra
Selain menjadi hub ekspor, PPS Kendari juga menggerakkan ekonomi daerah. Saat ini, 79 investor terlibat dalam bisnis perikanan di PPS Kendari, terdiri dari 20 perusahaan besar, UMKM, dan pelaku usaha pendukung lainnya.
Jenis ikan dominan yang ditangkap antara lain layang, tongkol, cakalang, dan tuna, disusul kembung, tetengkek, lemadang, kakap merah, teri, salam, gurita, hingga cumi.
Harga ikan bervariasi dari Rp17 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
Dengan kapasitas produksi tinggi dan jaringan distribusi luas, PPS Kendari semakin mengukuhkan diri sebagai sentra perikanan terbesar di kawasan timur Indonesia, sekaligus penopang utama ekspor hasil laut Tanah Air. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini