KONAWE – Puluhan pelajar SMKN 1 Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami keracunan massal usai menyantap makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).
Sembilan siswa masih dirawat intensif di RSUD Konawe, sementara lima lainnya dipulangkan untuk rawat jalan. Para korban mengalami mual, diare, hingga pusing setelah menyantap lauk ayam yang tercium bau tidak sedap.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Unaaha, Buyung Muhammad Rantau, membantah adanya kelalaian. Ia menegaskan pengolahan makanan dilakukan sesuai standar sejak dini hari hingga penyaluran pagi hari, namun tetap akan mengevaluasi kebersihan dapur.
Adapun SPPG Unaaha sendiri melayani 2.130 siswa di 17 sekolah.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kasus keracunan massal akibat program MBG di Sultra, setelah sebelumnya juga terjadi di Baubau dan Bombana.
Publik mendesak pemerintah segera melakukan audit ketat terhadap rantai pasok dan higienitas dapur MBG.
Edukasi menyeluruh
Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Sultra sebelumnya telah memberikan edukasi cara pengolahan makanan higienis kepada 3.600 relawan SPPG dan penjamah makanan di Kendari, Baubau, dan Muna.
Kepala Regional SPPG BGN Sultra, Rifani Agnes Eka Wahyuni, menjelaskan pelatihan ini bertujuan memastikan makanan bergizi tetap memenuhi standar gizi dan aman dikonsumsi, khususnya bagi pelajar dan ibu hamil.
Selain teknik pengolahan, peserta juga dibekali pengetahuan sanitasi, kebersihan air, pengelolaan limbah dapur, serta standar distribusi makanan agar terhindar dari risiko pencemaran.
“Mayoritas relawan adalah ibu rumah tangga yang sebelumnya belum pernah mendapatkan pelatihan, sehingga edukasi ini penting untuk mencegah kejadian luar biasa seperti keracunan,” jelas Agnes.
Sementara itu, Ketua Tim Infokom dan Pemasaran BPOM Kendari, Hasnah Nur, menekankan pentingnya ketelitian dalam pemilihan bahan makanan serta penyimpanan sesuai standar suhu.
Ia mengingatkan bahwa makanan sehat seharusnya dikonsumsi maksimal dua jam setelah diolah.
“Alat masak juga tidak boleh diletakkan di lantai, dan penjamah makanan wajib menggunakan alat pelindung diri lengkap,” tegasnya.
Rentetan kasus ini menjadi alarm keras bahwa meski program MBG dimaksudkan untuk meningkatkan gizi siswa, lemahnya pengawasan justru bisa membahayakan kesehatan ribuan pelajar di Sultra. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini