JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyatakan optimisme bahwa kondisi keamanan nasional akan segera kembali stabil.
Keyakinan ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan agar TNI dan Polri bertindak tegas terhadap kelompok perusuh yang merusak aksi unjuk rasa damai.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menegaskan, dunia usaha siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengembalikan situasi kondusif. Stabilitas keamanan dinilai krusial agar kegiatan usaha, perdagangan, dan investasi kembali berjalan normal.
Dampak Instabilitas Keamanan terhadap Ekonomi
Situasi keamanan yang terganggu telah memicu inflasi, menghambat pertumbuhan ekonomi, serta memperburuk rantai pasok nasional. Banyak pengusaha dari 200 asosiasi anggota Kadin melaporkan hambatan distribusi, mulai dari logistik bahan baku, distribusi pangan, hingga penyaluran barang ritel.
“Pernyataan tegas Presiden Prabowo sudah memberikan rasa tenang. Kadin mendukung langkah penegakan hukum yang dilakukan Polri,” ujar Anindya dalam dialog daring bersama para anggota luar biasa Kadin, dikutip Minggu (7/9/2025).
Truk logistik banyak yang berhenti beroperasi karena sopir takut melintas. Akibatnya, pabrik kekurangan bahan baku, sementara pasar ritel tidak lagi menerima pasokan. Kondisi ini dikhawatirkan mendorong kenaikan harga barang dan memperparah inflasi.
Kadin Dorong Dialog dan Solusi Konkret
Dalam rapat daring bersama 200 asosiasi, sejumlah rekomendasi mengemuka:
1. Menjaga operasional sektor manufaktur dengan perlindungan aparat keamanan.
2. Memperkuat dialog Kadin dengan pemerintah pusat, daerah, legislatif, dan aparat hukum agar situasi lebih cepat stabil.
3. Mendukung program pasar murah dan beras murah bersama Kemendagri untuk meredam gejolak harga pangan.
4. Mendorong kelancaran perizinan investasi di BKPM agar kepercayaan investor tetap terjaga.
5. Menjadi mitra pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional melalui kolaborasi Kadin pusat, daerah, dan asosiasi.
6. Merevisi kebijakan fiskal seperti tarif pajak, harga energi, serta biaya perizinan agar beban pelaku usaha tidak semakin berat.
“Ini momentum bagi semua pihak untuk mengukur beban masing-masing dan melakukan perbaikan dalam semangat Indonesia Incorporated,” tegas Anindya.
Konsolidasi Kadin Se-Indonesia
Sebelumnya, Anindya juga telah berdialog dengan 38 Ketua Umum Kadin Provinsi (Kadinda). Mereka sepakat memperluas komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk aparat keamanan, pemimpin mahasiswa, tokoh agama, dan mitra usaha.
“Kita harus menegaskan bahwa dunia usaha tidak bermain dalam ranah politik, tetapi berkepentingan besar menjaga stabilitas keamanan agar perdagangan dan investasi tetap tumbuh,” jelas Anindya.
Investor dan UMKM Jadi Fokus Utama
Kadin menegaskan bahwa kepercayaan investor harus terus dijaga. Pertumbuhan ekonomi nasional berawal dari kelancaran investasi dan distribusi barang. Selain itu, stabilitas keamanan juga sangat penting bagi UMKM dan usaha mikro, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Menteri Dalam Negeri sebelumnya juga menyatakan dukungan penuh terhadap Kadin dalam upaya meredam kericuhan dan menjaga iklim usaha tetap kondusif.
Dukungan ini dinilai penting untuk memperkokoh hubungan dunia usaha dengan pemerintah sekaligus memastikan pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini