UNAAHA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara mencatat inflasi tahunan (year on year/y-on-y) Agustus 2025 mencapai 4,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,14.
Lonjakan harga terutama dipicu oleh kenaikan pada kelompok makanan, minuman, tembakau, serta kesehatan.
Berdasarkan laporan resmi BPS yang dikutip Senin (8/9/2025), inflasi tahunan ini naik dari IHK 105,88 pada Agustus 2024 menjadi 111,14 pada Agustus 2025.
Sementara itu, secara bulanan (month to month/m-to-m), Konawe justru mengalami deflasi 1,40 persen, sedangkan inflasi sejak awal tahun (year to date/y-to-d) tercatat 4,05 persen.
Sektor Penyumbang Inflasi
Beberapa kelompok pengeluaran yang mendorong inflasi tahunan di Konawe antara lain:
Makanan, minuman, dan tembakau naik 10,29 persen.
Kesehatan melonjak hingga 16,58 persen.
Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 3,15 persen.
Penyediaan makanan/minuman (restoran) naik 1,73 persen.
Transportasi naik 0,58 persen.
Sementara itu, ada juga kelompok yang justru menekan inflasi atau mengalami penurunan, yakni:
Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 1,41 persen.
Rekreasi, olahraga, dan budaya turun 0,74 persen.
Komoditas Paling Berpengaruh
BPS mencatat sejumlah komoditas memberikan andil besar terhadap inflasi, di antaranya:
Beras (1,17 persen)
Tomat (0,52 persen)
Ikan layang dan cakalang (masing-masing 0,48 persen)
Bawang merah (0,26 persen)
Sigaret kretek mesin (0,23 persen)
Sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi atau memicu deflasi adalah: terong, semangka, ayam hidup, sagu, tahu mentah, jeruk nipis, tempe, hingga telepon seluler dan bensin.
Perbandingan dengan Tahun Lalu
Jika dibandingkan Agustus 2024, inflasi tahunan Konawe melonjak tajam dari hanya 0,88 persen menjadi 4,97 persen pada Agustus 2025.
Kondisi ini menunjukkan tekanan harga bahan pangan dan kesehatan masih menjadi masalah utama di wilayah tersebut. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini