KENDARI – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai mengakselerasi langkah strategis untuk mendukung target ambisius Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menetapkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Langkah percepatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat (15/8/2025).
Pertemuan tersebut menjadi titik awal sinkronisasi program antarinstansi agar kebijakan ekonomi di tingkat kota selaras dengan agenda pembangunan nasional.
“Pertemuan ini adalah koordinasi awal seluruh unsur yang terlibat, untuk memastikan ketersediaan data dan informasi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi,” tegas Siska.
Sembilan Langkah Konkret Percepatan Ekonomi
Dalam rapat itu, Siska merumuskan 9 strategi utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Kendari:
1. Percepatan realisasi APBD agar belanja publik cepat dirasakan masyarakat.
2. Mempercepat realisasi investasi asing (PMA) dan domestik (PMDN) untuk memperbesar kapasitas ekonomi daerah.
3. Mendorong pembangunan infrastruktur pemerintah sebagai penggerak sektor riil.
4. Menjaga stabilitas harga bahan pokok demi melindungi daya beli.
5. Mencegah ekspor dan impor ilegal yang merugikan industri lokal.
6. Memperluas kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran.
7. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan berbasis potensi lokal.
8. Mengoptimalkan industri manufaktur sesuai keunggulan daerah.
9. Mempermudah perizinan usaha dan investasi untuk menarik modal baru.
Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta menunjuk Penanggung Jawab (PIC) yang akan berkoordinasi dengan Bappeda Kota Kendari.
Progres capaian wajib dilaporkan melalui portal Kemendagri setiap tanggal 20, dengan batas waktu internal satu minggu sebelumnya.
Koordinasi Lintas Sektor
Kepala Bappeda Kota Kendari, Muhamad Saiful, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan breakdown tugas dari sembilan strategi tersebut, sehingga setiap pihak memahami perannya.
“Strategi ini melibatkan OPD Pemkot Kendari, instansi vertikal, hingga BUMN seperti PLN, Pelindo, Pertamina, dan Bulog. Semua pihak punya peran jelas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Bappeda akan menyampaikan laporan progres awal ke Kemendagri pada 19–20 Agustus 2025.
Potensi Besar, Tantangan Nyata
Langkah percepatan yang dilakukan Pemkot Kendari menunjukkan pemahaman bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada modal dan proyek, tetapi juga pada sinkronisasi kebijakan, kecepatan eksekusi, dan koordinasi lintas sektor.
Dengan posisinya sebagai pusat perdagangan, jasa, dan logistik di Sulawesi Tenggara, Kendari memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi regional.
Namun, tantangan seperti kelambatan birokrasi dan kapasitas sektor riil tetap harus diantisipasi.
Jika 9 strategi ini dijalankan secara konsisten, Kendari tak hanya mampu mendukung target Presiden, tetapi juga mengukir reputasi sebagai kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan timur Indonesia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini