BUTON SELATAN – Ketua Dewan Pembina DPP Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin, tak kuasa menyembunyikan kekagumannya saat mengunjungi Waburi Park di Desa Gayabaru, Kabupaten Buton Selatan, Minggu sore (14/9/2025).
“Keren sekali, begitu indah. Waburi Park ini bisa menjadi ikon wisata baru Indonesia dan contoh bagi desa-desa lain,” ujar Rustini dengan penuh kagum.

Ketua Dewan Pembina DPP Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin saat berada di Waburi Park di Desa Gayabaru, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu sore (14/9/2025). Ist
Waburi Park, Desa Wisata dengan Potensi Besar
Rustini menegaskan bahwa desa dengan potensi wisata yang dikelola baik mampu memberikan manfaat luas. Mulai dari meningkatkan pembangunan desa, menciptakan lapangan kerja baru, hingga mendorong kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, Waburi Park adalah bukti nyata bahwa pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
Pesona Alam dan Budaya Buton Selatan
Tidak hanya menawarkan panorama laut dan pantai yang menawan, Waburi Park juga melestarikan budaya khas Buton. Para pemuda Desa Gayabaru aktif mempelajari serta menampilkan tarian tradisional Buton bagi setiap wisatawan yang datang.
Perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya inilah yang membuat Waburi Park istimewa, sekaligus menjadi identitas yang membanggakan masyarakat setempat.
Ajakan Jaga Alam Nusantara
Rustini mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan alam.
“Selamat menikmati keindahan alam Indonesia yang tidak kalah keren dengan wisata mancanegara,” pungkasnya.
Dengan potensi besar dan dukungan penuh dari masyarakat serta tokoh nasional, Waburi Park Buton Selatan berpeluang kuat menjadi ikon desa wisata baru Indonesia yang mengangkat nama Buton ke panggung pariwisata nasional bahkan internasional.
Desa Wisata Gaya Baru, Permata di Ujung Lapandewa
Desa Wisata Gaya Baru, Waburi Park adalah salah satu dari tujuh desa di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Letaknya sekitar 54 km dari ibu kota kabupaten (dengan waktu tempuh ±100 menit) dan 62 km dari Kota Baubau (Bandara Betoambari) dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Desa ini memiliki luas wilayah 8,27 km² dengan tiga dusun: Lakaliba, Lantai 2, dan Jaya. Jumlah penduduknya mencapai 1.614 jiwa (862 laki-laki dan 752 perempuan dengan 411 KK).
Wilayah Gaya Baru berbatasan dengan:
Utara: Desa Gerak Makmur
Selatan: Laut Flores
Timur: Desa Burangasi
Barat: Desa Bahari
Potensi Wisata Gaya Baru
Desa Wisata Gaya Baru memiliki kekayaan wisata yang beragam, mulai dari alam, budaya, hingga wisata kreatif:
1. Wisata Alam – Tebing, tanjung, pantai, dan keindahan laut yang masih alami.
2. Wisata Budaya – Situs sejarah berupa cerug dengan peninggalan tulang belulang dan gambar kuno di dinding, serta budaya etnis Burangasi yang masih terjaga dengan upacara adat tahunan.
3. Wisata Kreatif – Masyarakat bersama pemerintah desa sepakat membangun taman wisata di lahan tidur yang kemudian dikenal dengan Waburi Park. Nama ini diambil dari bunga endemik Kamba Waburi, bunga legenda Buton yang unik karena dapat mekar dengan tujuh warna berbeda dalam satu pohon, tumbuh alami tanpa campur tangan manusia.
Kini, Waburi Park menjadi ikon wisata baru Buton Selatan, tempat hang out, kuliner, sekaligus pusat aktivitas budaya.
Gotong Royong Jadi Identitas Desa
Sejak ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui SK Bupati Buton Selatan Nomor 464 Tahun 2021, Gaya Baru fokus mengembangkan sektor pariwisata dengan semangat “dibangun oleh masyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan hasilnya untuk masyarakat.”
Pengelolaan wisata melibatkan BUMDes, Pokdarwis, ibu-ibu PKK, kelompok nelayan, karang taruna, hingga kelompok dasa wisma. Budaya gotong royong menjadi kekuatan utama masyarakat, bukan hanya untuk pembangunan desa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari seperti membangun rumah atau menggelar pesta pernikahan.
Rekomendasi Wisata
Bagi wisatawan yang berkunjung, pengalaman terbaik di Desa Wisata Gaya Baru adalah menikmati Golden Sunset sambil menyeruput minuman hangat Saraba ditemani kudapan khas lokal. Selain itu, tersedia pula Living Life Program yang menawarkan pengalaman hidup bersama masyarakat lokal, menjadikan perjalanan lebih berkesan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini