KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis data terbaru terkait perkembangan pariwisata Juli 2025.
Meski Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang mengalami kenaikan tipis, pariwisata Sultra masih didominasi wisatawan domestik dengan jumlah tamu asing yang sangat minim.
BPS mencatat, TPK hotel bintang di Sulawesi Tenggara pada Juli 2025 sebesar 34,80 persen, naik 1,61 poin dari bulan sebelumnya yang hanya 33,19 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Juli 2024) yang mencapai 45,04 persen, angka ini justru anjlok 10,24 poin.
Sementara itu, Tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) juga naik dari 31,42 persen pada Juni 2025 menjadi 32,67 persen di Juli 2025. Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang ikut meningkat dari 1,13 malam menjadi 1,20 malam.
Tamu Asing Masih Minim, Didominasi Wisatawan Domestik
Berdasarkan komposisi wisatawan, 98,56 persen pengunjung hotel bintang di Sulawesi Tenggara pada Juli 2025 adalah tamu domestik, sementara tamu asing hanya 1,44 persen atau sekitar 474 orang.
Angka ini memang naik tipis dari bulan sebelumnya (1,33 persen), tetapi masih menunjukkan betapa pariwisata Sultra belum menarik minat wisatawan mancanegara.
“Jumlah tamu domestik tercatat 32.472 orang, sedangkan tamu asing hanya 474 orang. Wisatawan asing paling banyak menginap di hotel bintang empat, yakni 279 orang,” ungkap Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan, dalam siaran pers, dikutip Kamis (4/9/2025).
Per Kabupaten/Kota: Tertinggi di Konawe Kepulauan, Terendah di Wakatobi
Jika dilihat per wilayah, Konawe Kepulauan mencatat lonjakan TPK tertinggi hingga 8,69 poin, dari 11,98 persen di Juni menjadi 20,67 persen di Juli 2025. Sementara itu, Wakatobi justru mengalami penurunan TPK 0,77 poin, hanya 4,63 persen di Juli 2025.
TPK tertinggi di kategori hotel bintang tercatat di hotel bintang empat sebesar 50,81 persen, naik cukup signifikan dari 45,65 persen pada Juni 2025. Sebaliknya, hotel bintang satu hanya mencatat TPK 19,09 persen, turun drastis dibandingkan bulan sebelumnya.
Sinyal Lemahnya Daya Tarik Wisata Sultra
Meski ada kenaikan kecil di sejumlah indikator, secara umum pariwisata Sulawesi Tenggara masih menunjukkan gejala stagnasi. Turunnya TPK dibanding tahun lalu serta minimnya kunjungan wisatawan asing menjadi sinyal bahwa daya tarik pariwisata Sultra perlu diperkuat, baik dari sisi promosi maupun infrastruktur pendukung.
Jika kondisi ini tidak segera dibenahi, maka peluang besar untuk menjadikan Sultra sebagai destinasi unggulan pariwisata bahari bisa terhambat. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini