KENDARI – Di tengah derasnya arus globalisasi, Gerakan Pramuka di Sulawesi Tenggara menegaskan kesiapannya menjadi benteng kokoh melawan infiltrasi budaya asing yang dapat menggerus nilai-nilai Pancasila.
Pernyataan ini mengemuka pada peringatan Hari Pramuka ke-64, Kamis (14/8/2025), di Pelataran Kantor Gubernur Sultra. Upacara dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, dan dihadiri Sekretaris Daerah Kota Kendari, Amir Hasan, bersama ratusan anggota Pramuka dari seluruh kabupaten/kota.
Dengan tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, kegiatan ini menjadi panggilan untuk menggalang kekuatan generasi muda menjaga jati diri bangsa di tengah gempuran pengaruh luar.
Sultra, Magnet Industri dan Penampung TKA
Sulawesi Tenggara kini menjelma sebagai salah satu pusat industri strategis Indonesia, terutama di sektor tambang nikel dan smelter. Pertumbuhan industri ini menarik ribuan TKA, untuk bekerja di kawasan-kawasan industri seperti Morosi, Pomalaa, dan Morowali (yang berbatasan langsung).
Masuknya TKA memang membawa peluang transfer teknologi, namun juga menyisakan kekhawatiran akan infiltrasi budaya dan pola pikir asing yang dapat menggeser identitas generasi muda lokal.
Di sinilah, menurut pemerintah daerah, Pramuka memainkan peran strategis sebagai filter budaya dan moral.
Wagub Hugua: Pramuka Garda Terdepan Hadapi Ancaman Bangsa
Dalam amanatnya, Ir. Hugua menegaskan bahwa Pramuka harus hadir di garis depan menghadapi tantangan bangsa, mulai dari judi online, narkoba, hoaks, hingga pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai Pancasila.
“Kita butuh generasi muda yang bukan hanya cerdas, tapi juga tahan banting dan berkarakter. Pramuka harus menjadi tameng melawan infiltrasi asing yang bisa merusak moral dan budaya kita,” tegasnya.
Mencetak Pemimpin Muda yang Kuat dan Berkarakter
Hugua menilai Gerakan Pramuka bukan sekadar kegiatan seremonial atau perkemahan, melainkan lembaga pembentuk karakter bangsa.
Pendidikan yang diberikan mencakup life skill, soft skill, heart skill, dan pendidikan karakter yang melahirkan pemimpin masa depan yang matang secara intelektual, emosional, spiritual, dan sosial.
“Pramuka adalah sekolah kepemimpinan yang komplet. Dari sini lahir generasi pelanjut yang siap membawa Indonesia tetap berdiri tegak di tengah badai global,” ujarnya.
Aksi Nyata Pramuka: Dari Kota hingga Pelosok Desa
Wagub Sultra juga menyerukan agar Pramuka aktif dalam aksi-aksi nyata seperti penanggulangan bencana, bakti sosial, penghijauan, hingga kampanye hemat energi.
“Pramuka harus terasa kehadirannya, baik di pusat kota maupun desa terpencil. Itulah wajah pengabdian sejati,” katanya.
Benteng Budaya di Tengah Gelombang Globalisasi
Peringatan Hari Pramuka ke-64 ini bukan sekadar seremoni, melainkan deklarasi perlawanan terhadap segala bentuk infiltrasi asing yang dapat melemahkan ketahanan budaya dan moral bangsa.
Dengan posisi Sulawesi Tenggara sebagai magnet investasi dan penampung ribuan TKA, ancaman pergeseran nilai budaya semakin nyata.
Pramuka di Sulawesi Tenggara bertekad untuk berdiri di garda terdepan, memastikan generasi muda tetap memegang teguh nilai Pancasila sambil siap bersaing di panggung dunia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini