SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infrastruktur Sultra
Home / Sultra / Sulawesi Tenggara Kaya Sumber Energi Hijau Tapi Belum Tergarap Maksimal

Sulawesi Tenggara Kaya Sumber Energi Hijau Tapi Belum Tergarap Maksimal

Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dianggap sebagai salah satu potensi besar sumber energi hijau khususnya PLTA. Dok PU

KENDARI — Provinsi Sulawesi Tenggara menyimpan potensi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), namun hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dua program strategis nasional yakni ketahanan energi dan bantuan subsidi upah (BSU) pada akhir Juli 2025, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulawesi Tenggara menyoroti masih lemahnya realisasi di lapangan, baik dari sisi anggaran maupun koordinasi lintas sektor.

Energi Hijau Sultra: Potensi Besar yang Masih Tidur

Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra menunjukkan bahwa kontribusi EBT terhadap bauran energi tahun 2024 baru mencapai 4,81%, angka yang masih sangat rendah dibandingkan potensi alam yang dimiliki.

Padahal, Sulawesi Tenggara memiliki berbagai sumber daya EBT, antara lain:

– Biomassa dari cangkang sawit di daratan Sultra

Tren Transportasi di Baubau 2025: Penumpang Udara Naik Tajam, Angkutan Laut Turun

– Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Buton Selatan

– Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bendungan Ameroro dan Ladongi

Namun sayangnya, banyak dari proyek ini belum terealisasi akibat minimnya dukungan anggaran daerah. APBD hanya cukup untuk pemeliharaan, sedangkan pengembangan sepenuhnya bergantung pada pendanaan pusat.

Beberapa proyek bahkan batal dilaksanakan, seperti PLTS di Pulau Labengke Kecil yang dibatalkan demi efisiensi anggaran.

Kondisi geografis Sulawesi Tenggara yang terdiri dari banyak pulau seharusnya menjadi kekuatan dalam pengembangan energi terbarukan terdesentralisasi. Namun tanpa strategi kebijakan yang berorientasi keberlanjutan, potensi besar ini berisiko terus terabaikan.

Ekonomi Kolaka, Sultra Tumbuh 5,29 Persen, Konstribusi Tambang Dominan

Ketahanan Energi Butuh Kebijakan Afirmasi dan Sinergi Pendanaan

Masalah utama dalam pengembangan energi hijau di Sultra adalah kurangnya alokasi anggaran yang memadai, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Di lain pihak, pemerintah daerah belum memiliki skema investasi jangka panjang yang mendukung EBT secara terstruktur.

Diperlukan sinergi antarlembaga, termasuk sektor swasta, untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan.

Di saat bersamaan, keterlibatan pemerintah pusat sangat dibutuhkan, terutama dalam pembiayaan proyek infrastruktur energi yang bersifat strategis dan lintas wilayah.

Subsidi Upah: Bantuan Masih Terkendala Validasi Data

Selain energi, kegiatan monev juga menyoroti pelaksanaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000 per orang yang kembali digelontorkan tahun 2025 untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta. Sayangnya, program ini masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam akurasi data penerima manfaat.

Gerakan Pangan Murah di Sulawesi Tenggara Disambut Antusias Rakyat

BPJS Ketenagakerjaan Sultra tidak memiliki data detail penerima karena proses validasi dilakukan oleh pemerintah pusat.

Dinas Tenaga Kerja daerah hanya berperan mendampingi, tanpa kewenangan untuk memverifikasi data.

Skema penyaluran terbagi dua: langsung ke rekening jika valid, atau melalui PT Pos Indonesia jika tidak memiliki rekening aktif.

Banyak pekerja yang sebenarnya memenuhi syarat justru tidak terdata, sehingga inklusi sosial dan keadilan distribusi bantuan belum sepenuhnya terwujud.

Langkah ke Depan: Evaluasi sebagai Bahan Perbaikan Kebijakan

Kegiatan monev oleh Kanwil DJPb Sultra menjadi langkah strategis untuk mengevaluasi implementasi program dan mengidentifikasi kendala teknis serta struktural.

Hasil dari evaluasi ini akan dijadikan bahan masukan bagi perumusan kebijakan yang lebih responsif dan adaptif, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Kanwil DJPb menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pelaksanaan program pemerintah tidak hanya dari sisi anggaran, tetapi juga efektivitas manfaat bagi masyarakat Sultra.

Sultra Butuh Terobosan Energi dan Basis Data Sosial yang Kuat

Sebagai kesimpulan monev, Sulawesi Tenggara memiliki peluang besar menjadi pionir energi hijau di Indonesia Timur, tetapi hal itu hanya akan terwujud jika ada komitmen politik, pembiayaan yang jelas, dan sinergi lintas sektor.

Di saat yang sama, perbaikan sistem data sosial seperti BSU juga sangat krusial agar bantuan tepat sasaran dan menyentuh mereka yang paling membutuhkan. (MS)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Top News

01

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di 16 Daerah Sulawesi Tenggara: Cek Daftar Lengkapnya!

02

DKPP Periksa KPU Konawe Kepulauan dan Kolaka Timur Terkait Pelanggaran Etik

03

Rp26 Triliun Dana Reklamasi Mengendap, Pemda di Sultra Desak Transparansi dan Hak Kelola

04

Seberapa Aman Dana Nasabah di Rekening Bank Sulawesi Tenggara? Ini Penjelasan OJK

05

Ekonomi Sultra Bergairah di Bawah Kepemimpinan Gubernur ASR, Tapi…

Berita Terbaru






Iklan Promosi Mediasultra.com

Media Politik






Kendari Hits





⚽ Jadwal Pertandingan

  • Girona FC vs Rayo Vallecano de MadridPrimera Division15 Aug 2025 - 00:00 WIB
  • Villarreal CF vs Real OviedoPrimera Division15 Aug 2025 - 02:30 WIB
  • Deportivo Alavés vs Levante UDPrimera Division16 Aug 2025 - 22:00 WIB