KENDARI — Tangis duka menyelimuti Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Civitas akademika, mahasiswa, alumni, hingga tokoh masyarakat larut dalam kesedihan ketika memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Prof. Armid.
Prof. Armid meninggal dunia akibat serangan jantung pada Sabtu (23/8/2025) malam di RS Korem Kendari. Kepergiannya yang begitu mendadak, hanya 23 hari setelah resmi menjabat sebagai Rektor UHO periode 2025–2029, meninggalkan luka mendalam bagi dunia pendidikan Sulawesi Tenggara.
Ribuan Pelayat Padati Auditorium UHO
Minggu pagi (24/8/2025), jenazah almarhum disemayamkan di Auditorium UHO. Sejak pukul 10.30 WITA, ribuan pelayat memadati ruangan, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga pejabat daerah. Suasana haru pecah saat jenazah Prof. Armid tiba di auditorium pukul 11.42 WITA.
Sesuai prosesi, jenazah diserahkan secara resmi kepada pihak kampus sebagai bentuk penghormatan terakhir. Setelah itu, almarhum disalatkan di Masjid Arafur Rahim sebelum dimakamkan di TPU Punggolaka Kendari.
Gubernur ASR: Prof Armid Sosok Visioner yang Dicintai
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka hadir langsung dalam upacara penghormatan. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengenang Prof. Armid sebagai sosok visioner yang selalu berbicara tentang masa depan pendidikan di Sultra.
“Tiga hari lalu saya masih sempat bertemu beliau. Kami berdiskusi panjang tentang kerja sama dan bagaimana mencetak sumber daya manusia unggul. Beliau punya visi besar dan semangat luar biasa,” ujar ASR, penuh haru.
ASR menyebut kepergian Prof. Armid bukan hanya kehilangan bagi UHO, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara.

Jenazah almarhum Prof Armid saat disemayamkan di Auditorium UHO. Ist
Harapan yang Abadi
Dilantik pada 1 Agustus 2025 di Jakarta oleh Sekjen Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, Prof. Armid sebenarnya baru memulai langkahnya sebagai pemimpin baru UHO.
Namun, meski hanya sekejap, cita-citanya untuk menjadikan UHO sebagai universitas unggul berkelas nasional hingga internasional akan terus dikenang.
Bagi mahasiswa, dosen, dan alumni, Prof. Armid bukan sekadar rektor, tetapi inspirasi. Sosoknya yang rendah hati, penuh gagasan, dan konsisten mendorong inovasi akan menjadi warisan yang tidak pernah padam.
Doa dan ucapan belasungkawa terus mengalir di media sosial maupun secara langsung. Semua berharap, meski Prof. Armid telah pergi, semangatnya untuk membangun dunia pendidikan tetap hidup di hati setiap insan UHO.
Profil Singkat Prof Armid
Prof. Armid memiliki nama lengkap Prof. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc. Ia lahir di Kendari pada 18 Juni 1975 dan wafat di usia 50 tahun. Sosoknya dikenal rendah hati, humoris, dan berdedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan.
Jabatan terakhir: Rektor Universitas Halu Oleo (2025–2029)
Tempat, tanggal lahir: Kendari, 18 Juni 1975
Meninggal dunia: Kendari, 23 Agustus 2025
Riwayat Pendidikan
S1 Sains – Universitas Hasanuddin (1999)
S2 Sains – Universitas Gadjah Mada (2004)
S2 Marine Chemistry – The University of The Ryukyus, Jepang (2007)
S3 Marine and Environmental Science – The University of The Ryukyus, Jepang (2011)
Karier Akademik dan Jejak Dedikasi
Dosen UHO sejak 2000
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama (2017–2021, 2021–2025)
Guru Besar Ilmu Kimia Kelautan, dikukuhkan 18 Oktober 2023
Pengalaman Internasional: Foreign Visiting Researcher dan Research Assistant di The University of The Ryukyus, Jepang (2007–2011)
Keilmuan Prof. Armid banyak berfokus pada kimia kelautan dan lingkungan, bidang yang menjadi keahliannya sekaligus kontribusinya bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Sultra.
Rest in Peace Prof Armid…
(MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini