KENDARI – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) regional Sulawesi Tenggara hingga 30 Juni 2025 mencapai Rp10.905,67 miliar, menjadi pendorong penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Bumi Anoa.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sultra yang dimonitor Senin (28/7/2025), ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan I-2025 tercatat tumbuh 5,66% secara tahunan (y-o-y).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp47,80 triliun, sementara berdasarkan harga konstan 2010 sebesar Rp28,50 triliun.
Sementara inflasi tercatat sebesar 2,52%, terutama dipicu kenaikan harga pada kelompok makanan, perumahan, transportasi, serta perawatan pribadi.
Pendapatan Negara: Pajak dan PNBP Jadi Tulang Punggung
Hingga pertengahan 2025, total pendapatan negara di Sultra mencapai Rp1.915,66 miliar atau 35,23% dari target. Meskipun secara total tumbuh tipis 0,10%, namun beberapa pos penerimaan mengalami dinamika yang signifikan.
Penerimaan Perpajakan
Realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp1.467,34 miliar, terdiri dari:
Pajak: Rp1.343,39 miliar (tumbuh 5,13%)
Kepabeanan dan Cukai: Rp123,95 miliar (melonjak 71,69%)
Pertumbuhan perpajakan ditopang oleh:
Pajak Lainnya: Rp272,52 miliar
PBB: Rp13,99 miliar
Namun, PPh mengalami kontraksi sebesar 6,16%, dan PPN turun tajam 47,27%, imbas dari perpindahan Wajib Pajak (WP) cabang ke WP pusat dan melemahnya sektor tambang akibat harga nikel yang fluktuatif serta penurunan ekspor aspal Buton.
Importasi gula oleh PT Prima Alam Gemilang di Bombana turut mendorong lonjakan penerimaan bea masuk.
PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
Realisasi PNBP mencapai Rp448,32 miliar atau 64,76% dari target tahunan Rp692,24 miliar, tumbuh 4,33% secara nominal. Rinciannya:
PNBP lainnya: Rp278,11 miliar
BLU: Rp170,21 miliar
Meski secara nominal tumbuh, secara persentase terjadi kontraksi 15,42%, karena target 2025 naik signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Belanja Negara: Akselerasi Belanja Fisik Masih Perlu Didorong
Total realisasi belanja negara di Sultra per 30 Juni 2025 sebesar Rp10.905,67 miliar, terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.
Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi mencapai Rp2.580,69 miliar (37,63% dari pagu), rinciannya:
Belanja Pegawai: Rp1.606,48 miliar (56,15%)
Belanja Barang: Rp744,68 miliar (27,52%)
Belanja Modal: Rp222,76 miliar (17,44%)
Bansos: Rp6,78 miliar (49,42%)
Lambatnya realisasi belanja barang dan modal disebabkan kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.
Transfer ke Daerah (TKD)
Penyaluran TKD mencapai Rp8.324,98 miliar (42,89% dari alokasi), namun mengalami kontraksi 8,01% (y-o-y). Penyebabnya antara lain:
DAU turun 16,80%
DAK Non-Fisik turun 14,98%
Namun, kabar baik datang dari komponen:
Dana Insentif Fiskal tumbuh 170,78%
Dana Bagi Hasil (DBH) naik 21,70%
DAK Fisik meningkat 36,84%
Peningkatan DAK Fisik dan Dana Insentif terjadi seiring penyaluran yang mulai efektif sejak Mei 2025, mendorong percepatan kegiatan infrastruktur dan pelayanan dasar di daerah.
Optimisme Menatap Semester II-2025
Meski belanja masih menghadapi tantangan, realisasi pendapatan negara dan geliat belanja transfer ke daerah menjadi sinyal positif terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara.
Pemerintah daerah diharapkan dapat terus bersinergi dengan pusat untuk memanfaatkan APBN sebagai instrumen fiskal dalam membangun ekonomi inklusif dan merata di seluruh pelosok Sultra. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini