JAKARTA – PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anak usaha dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA Group), resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam proyek pertambangan nikel milik PT Kembar Emas Sultra (KES) di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Proyek strategis ini menandai langkah ekspansi penting AMM di sektor nikel nasional.
Direktur Business Development PPA Group, Muhammad Affan, menjelaskan bahwa proyek akan berjalan selama lima tahun dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2025, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 8 juta ton ore barging.
“Penunjukan ini menjadi tonggak penting bagi AMM untuk memperkuat peran kami sebagai mitra strategis dalam mendukung keberlanjutan operasional tambang nikel di Indonesia,” ujar Affan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Cadangan Nikel Capai 30 Juta Ton, AMM Pegang Kendali Operasi Tambang
Proyek ini memiliki total cadangan bijih nikel lebih dari 30 juta ton, terdiri dari jenis limonite dan saprolite. AMM akan bertanggung jawab penuh atas seluruh tahapan operasional, mulai dari: Pembangunan infrastruktur tambang, Pengupasan lapisan penutup (waste removal), Pengambilan bijih (ore extraction), Pengelolaan stockpile ETO, hingga pengangkutan ke fasilitas pengapalan.
Selain aspek teknis, AMM menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Kami berkomitmen memberdayakan tenaga kerja lokal dan menjalankan program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” tegas Affan.
Good Mining Practice
PPA Group terus mengedepankan prinsip good mining practice (kaidah pertambangan yang baik), yang dibuktikan dengan penghargaan Aditama (Emas) dari Kementerian ESDM selama dua tahun berturut-turut (2023–2024), berkat performa unggul mereka di proyek tambang nikel.
“Kami berharap proyek ini berjalan tepat waktu, aman, dan menghasilkan dampak positif secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan,” tutur Affan.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mengimplementasikan pertambangan berkelanjutan di Konawe Utara.”
Kerja sama antara AMM dan KES menjadi bukti bahwa sinergi antara pelaku industri pertambangan nasional dapat mendorong kemajuan hilirisasi nikel di Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja dan menciptakan nilai tambah di daerah.
Dengan potensi cadangan besar dan dukungan penuh dari PPA Group, proyek tambang nikel di Konawe Utara diyakini akan menjadi salah satu motor penggerak penting dalam ekosistem industri nikel berkelanjutan di Sulawesi Tenggara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post