MAKASSAR – Partai NasDem akhirnya angkat bicara menanggapi isu operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, yang disebut sebagai kader partai tersebut.
Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad Sahroni, membantah keras kabar OTT yang menyeret nama Abdul Azis.
Sahroni: Jangan Buat Drama di Publik
Dalam konferensi pers di sela-sela Rakernas Partai NasDem di Makassar, Kamis (7/8/2025), Sahroni meminta KPK tidak menggiring opini publik seolah-olah telah menangkap Abdul Azis dalam OTT.
“Tolong, jangan buat drama di ruang publik atau media sosial. Silakan melakukan penyelidikan, silakan menargetkan siapa pun, tapi jangan menciptakan narasi yang tidak sesuai fakta,” tegas Sahroni.
Ia menjelaskan bahwa Abdul Azis berada di Makassar mengikuti Rakernas NasDem hingga 10 Agustus.
Untuk memperkuat bantahannya, NasDem menghadirkan langsung Abdul Azis dalam konferensi pers. Ia duduk di samping Sahroni sebagai bentuk klarifikasi atas kabar OTT.
“Berita yang disampaikan Pak Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK) tidak benar. Abdul Azis ada di sebelah saya dan sedang mengikuti Rakernas,” ujar Sahroni.
NasDem Dukung Proses Hukum, Tapi Kritik Cara KPK
Meski membantah OTT, Partai NasDem menegaskan komitmennya mendukung proses hukum yang dilakukan KPK, termasuk jika menyangkut kader internal.
“Jika ada kader yang terbukti terlibat dalam tindak pidana korupsi, kami tidak akan menghalangi proses hukum. Tapi jangan digiring seolah ini OTT,” katanya.
Sahroni juga menyarankan agar KPK menjalankan penyelidikan secara profesional, dengan memanggil pihak terkait ketimbang mempublikasikan OTT tanpa kejelasan.
KPK: Abdul Azis Turut Diamankan
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan bahwa telah terjadi OTT di Kolaka Timur. Ia menyebut Abdul Azis turut diamankan dalam operasi tersebut.
“Termasuk itu (bupati), nanti kami akan update kembali siapa saja yang diamankan,” ujar Budi kepada media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Menurut Budi, KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti, namun detilnya akan disampaikan dalam konferensi pers lanjutan.
“Barang buktinya apa saja, jumlah orang yang diamankan, serta pokok perkara akan kami sampaikan nanti,” tambahnya.
Publik Menunggu Kejelasan
Publik kini menantikan kejelasan dari kedua belah pihak: apakah Abdul Azis benar-benar terjaring OTT atau hanya sekadar menjadi bagian dari penyelidikan awal.
Sementara itu, perbedaan narasi antara KPK dan Partai NasDem memicu pertanyaan soal transparansi dan akurasi informasi dalam proses hukum yang tengah berjalan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini


