KENDARI – Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Agustus 2025 mencatat kenaikan signifikan sebesar 1,02 persen.
Capaian ini lebih baik dibanding sejumlah provinsi lain di Pulau Sulawesi, sekaligus menegaskan daya saing petani Sultra di tengah fluktuasi harga pangan dan komoditas.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NTP Agustus 2025 naik 1,02 persen, dari 107,79 pada Juli menjadi 108,89.
“Kenaikan ini menjadi sinyal positif karena menunjukkan daya beli petani di pedesaan mulai membaik,” jelas Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan, dalam siaran pers dikutip Rabu (3/9/2025).
Menurut BPS, peningkatan NTP Agustus dipicu oleh dua faktor: indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,82 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru turun 0,20 persen.
Dengan kata lain, petani memperoleh harga jual lebih tinggi untuk komoditasnya, sementara biaya hidup dan produksi relatif menurun.
Sultra Unggul di Atas Sulsel, Sulteng, dan Sulut
Dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, hanya Sulawesi Barat (Sulbar) yang mencatat kenaikan lebih tinggi dari Sultra, yakni 3,25 persen. Sementara itu, Sultra dengan kenaikan 1,02 persen berhasil mengungguli:
Sulawesi Selatan (Sulsel): naik 0,92 persen
Sulawesi Tengah (Sulteng): turun 0,75 persen
Sulawesi Utara (Sulut): turun 2,60 persen
Gorontalo: turun 2,43 persen
Dengan capaian ini, Sultra menempati posisi kedua tertinggi di Sulawesi setelah Sulbar.
NTP Naik, Petani Perkebunan dan Nelayan Paling Diuntungkan
Kenaikan NTP paling signifikan terjadi pada subsektor perkebunan rakyat yang tumbuh 1,72 persen, terutama karena harga kakao, lada, dan kelapa naik. Disusul subsektor perikanan dengan kenaikan 1,34 persen berkat meningkatnya harga tangkapan laut dan budidaya.
Sementara itu, subsektor tanaman pangan naik 0,91 persen didorong harga jagung dan palawija, serta subsektor peternakan naik 0,42 persen karena harga sapi potong membaik.
Ironisnya, subsektor hortikultura justru terjun bebas 2,84 persen akibat anjloknya harga sayur-sayuran, khususnya tomat, kacang panjang, dan cabai rawit.
Posisi Nasional
Secara nasional, NTP Agustus 2025 tercatat 123,57 atau naik 0,76 persen dibanding Juli. Meski NTP Sultra masih berada di bawah rata-rata nasional, kenaikan yang dicapai lebih tinggi daripada sebagian besar provinsi di Sulawesi.
Sinyal Ekonomi Pedesaan Membaik
Kenaikan NTP menunjukkan daya beli petani Sultra semakin kuat. Jika tren ini berlanjut, sektor pertanian dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pedesaan dan mengurangi kesenjangan antarwilayah di Sulawesi. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini