KENDARI – Tahun akademik 2025 menjadi momentum bersejarah bagi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).
Pasalnya, jumlah mahasiswa baru (maba) yang diterima mencapai sekitar 1.500 orang, meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya. Menariknya, sebagian besar maba tahun ini justru berasal dari luar Sulawesi Tenggara.
Calon mahasiswa datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Tangerang, Riau, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Papua.
Fenomena ini menegaskan bahwa Unsultra tidak hanya menjadi pilihan utama putra-putri daerah, tetapi juga semakin dilirik sebagai destinasi pendidikan tinggi oleh generasi muda dari seluruh Nusantara.
Reputasi Unsultra Meningkat
Lonjakan jumlah mahasiswa baru tidak lepas dari reputasi Unsultra yang terus membaik. Program studi yang beragam, kualitas dosen, serta lingkungan akademik yang inklusif membuat Unsultra semakin dipercaya sebagai salah satu kampus swasta unggulan di Kendari.
Dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., menegaskan bahwa keberagaman latar belakang mahasiswa merupakan kekuatan tersendiri bagi kampus.
“Unsultra kini menjadi rumah besar yang merepresentasikan Indonesia mini. Keanekaragaman mahasiswa akan memperkaya proses belajar, membangun toleransi, sekaligus memperkuat semangat persatuan,” ujar Prof. Andi.
PKKMB Bebas Perploncoan
Prof. Andi Bahrun secara resmi membuka PKKMB 2025 di halaman Gedung Rektorat Unsultra pada Senin (15/9/2025). Acara tersebut dihadiri para wakil rektor, Direktur Pascasarjana, dekan, wakil dekan, ketua jurusan, pimpinan organisasi mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Rektor menegaskan bahwa PKKMB 2025 kembali menekankan prinsip bersih dari segala bentuk perploncoan dan kekerasan, baik fisik, psikis, maupun verbal. Hal ini sejalan dengan aturan Kemendikbudristek 2025 serta Permen Nomor 53 Tahun 2024.
“Seluruh pimpinan Unsultra, mulai dari rektorat, dekanat, hingga organisasi mahasiswa, telah menandatangani pakta integritas. Kami tegaskan PKKMB harus menjadi ruang pembelajaran, bukan ajang kekerasan,” tegasnya.
Hadirkan Narasumber Nasional & Internasional
Kegiatan PKKMB Unsultra 2025 akan berlangsung berkelanjutan dengan menghadirkan berbagai narasumber, baik internal maupun eksternal.
Selain jajaran pimpinan kampus, hadir juga perwakilan pemerintah daerah, TNI untuk materi bela negara, pakar digital learning, hingga pembicara internasional dari China. Seluruh sesi materi dilaksanakan secara virtual.
Rektor juga menyambut hangat mahasiswa baru yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Unsultra.
“Kampus ini adalah rumah ilmu pengetahuan, rumah pengabdian masyarakat, dan rumah perjuangan. Di sini mahasiswa tidak hanya mengejar gelar, tetapi juga membentuk integritas, mengasah nalar kritis, jiwa wirausaha, dan kepemimpinan,” katanya.
Ia berpesan agar mahasiswa baru tak kenal lelah dalam belajar, berinovasi, dan berkarya demi masyarakat serta almamater.
“Saya meminta agar mahasiswa Unsultra mampu membuktikan diri sebagai generasi tangguh dan unggul. Mereka kelak bisa menjadi politisi, wirausahawan, guru, maupun lawyer andal yang berkontribusi bagi daerah, bangsa, dan negara ini,” tukasnya.
Unsultra Jadi Magnet Pendidikan Tinggi
Tahun ini Unsultra menerima hampir 1.500 mahasiswa baru, dengan sekitar 1.000 orang hadir langsung pada pembukaan PKKMB hari pertama.
“Ini membahagiakan karena menunjukkan Unsultra semakin dipercaya masyarakat luas. Kami berharap mahasiswa yang lahir dari kampus ini menjadi generasi tangguh, unggul, dan berkontribusi nyata bagi bangsa,” pungkas Rektor.
Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti PKKMB, pihak kampus menegaskan akan ada jadwal khusus. Pasalnya, kegiatan tersebut bersifat wajib dan akan diberikan sertifikat resmi, yang kemungkinan menjadi salah satu syarat mengikuti ujian akhir.
Komitmen Universitas Sulawesi Tenggara
Universitas Sulawesi Tenggara berkomitmen menjadi perguruan tinggi unggulan di kawasan timur Indonesia, dengan fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia berdaya saing global.
Didirikan pada 9 Juli 1986, Unsultra kini membina enam fakultas dan tujuh program studi Strata Satu (S1), serta tengah mengajukan program pascasarjana Ilmu Hukum.
Dengan lebih dari 2.200 mahasiswa aktif, 82 dosen (64 bergelar S2 dan 18 S3), serta dukungan infrastruktur modern, Unsultra kian mantap menjadi kampus pilihan generasi muda Nusantara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini