KENDARI – Di tengah lonjakan harga pangan yang menekan masyarakat, Kota Kendari justru berhasil mencuri perhatian pemerintah pusat.
Ibu kota Sulawesi Tenggara ini dipuji sebagai contoh nasional pengendalian inflasi, berkat konsistensinya menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 46 kali sepanjang 2025.
Apresiasi itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara virtual, Selasa (2/9/2025). Rapat diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia, termasuk Wali Kota Kendari Hj. Siska Karina Imran.
Siska menyebut apresiasi ini menjadi motivasi bagi pemerintahannya untuk semakin gencar menjaga stabilitas harga pangan.
“Kami termotivasi dengan apresiasi dari pemerintah pusat untuk terus menggelar Gerakan Pangan Murah demi membantu masyarakat Kendari mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Inflasi Nasional 2,31 Persen, Sultra Masih Tekanannya Tinggi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi nasional Agustus 2025 sebesar 2,31 persen, masih di bawah target maksimal 3,6 persen tahun ini. Namun, beberapa provinsi termasuk Sulawesi Tenggara masih menghadapi tekanan inflasi tinggi.
Komoditas penyumbang inflasi tahunan antara lain emas perhiasan, bawang merah, beras, ikan segar, dan tarif air minum. Bahkan, pada minggu keempat Agustus harga bawang merah naik di 292 daerah, beras di 214 daerah, dan cabai merah di 157 daerah.
Instruksi Mendagri: Tunda Seremonial, Fokus pada Rakyat
Melihat kondisi ini, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya langkah konkret dari kepala daerah.
“Kepala daerah harus terus berkoordinasi dengan Forkopimda serta tokoh masyarakat. Kita harus fokus pada program pro-rakyat dan menunda kegiatan seremonial yang tidak mendesak agar pengendalian inflasi berjalan optimal,” tegasnya.
Bulog Laporkan Stok Beras Nasional
Dalam rapat tersebut, Bulog melaporkan stok beras nasional mencapai 3,93 juta ton, dengan realisasi penyaluran beras subsidi (Sphp) sebanyak 307.909 ton atau baru 20,53 persen dari target 1,5 juta ton.
Sementara itu, Kantor Staf Presiden mencatat harga tertinggi beras medium di beberapa wilayah:
Zona 1: Kabupaten Wakatobi Rp17.167/kg
Zona 2: Kabupaten Mahakam Hulu Rp19.900/kg
Zona 3: Kabupaten Intan Jaya Rp50.000/kg
Kendari Jadi Role Model Inflasi Daerah
Meski harga pangan masih bergejolak di berbagai daerah, strategi Gerakan Pangan Murah yang gencar dilakukan Pemerintah Kota Kendari menjadikan daerah ini sebagai role model nasional pengendalian inflasi berbasis program pro-rakyat.
Dengan komitmen Wali Kota Siska Karina Imran, Kendari kini dipandang sebagai salah satu daerah paling progresif dalam menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini