KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), melakukan langkah mengejutkan dengan melantik ratusan pejabat administrator dan fungsional secara rahasia di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra, Senin (6/10/2025).
Dalam prosesi yang berlangsung tertutup itu, sebanyak 252 pejabat administrator dan pengawas serta 18 pejabat fungsional resmi dilantik tanpa publikasi sebelumnya. Langkah ini disebut sebagai bagian dari penataan besar-besaran struktur birokrasi Pemprov Sultra.
ASR menegaskan bahwa pelantikan tersebut dilakukan secara rahasia untuk menjamin objektivitas dan menghindari intervensi dari pihak luar.
“Kegiatan ini harus bersifat rahasia. Tidak boleh ada yang mengintervensi. Kalau sudah keluar per tag, saya pun tidak bisa mengubah. Ini demi menjamin objektivitas dan menghindari permainan jabatan,” tegas ASR.
Menurut Gubernur, kerahasiaan pelantikan dilakukan untuk mencegah oknum yang mencoba memanfaatkan informasi jabatan demi keuntungan pribadi.
“Sudah ada namanya, sehingga pelantikan ini dirahasiakan agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mencari keuntungan,” ujar ASR.
Pesan Tegas: Jangan Main Jabatan
Dalam arahannya, ASR menekankan agar para pejabat yang baru dilantik tidak bermain-main dengan jabatan.
Ia mengingatkan seluruh ASN di lingkup Pemprov Sultra untuk menjaga integritas dan bekerja sepenuhnya untuk kepentingan publik.
“Saya tidak akan mentolerir jika ada permainan jabatan. Kita ingin birokrasi yang sehat dan bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
Ada Pejabat dari Kejaksaan Agung di Struktur Baru
Menariknya, dalam pelantikan kali ini terdapat sosok baru dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang kini menempati posisi strategis di Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sultra.
Masuknya pejabat dari institusi penegak hukum ini dinilai sebagai langkah strategis ASR untuk memperkuat aspek pengawasan dan kepatuhan hukum dalam pemerintahan daerah.
Pelantikan rahasia yang dilakukan Gubernur ASR ini menjadi sinyal kuat dimulainya reformasi birokrasi di Sulawesi Tenggara.
Dengan langkah senyap namun tegas, ASR menunjukkan komitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih, profesional, dan bebas dari praktik jual beli jabatan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini