KENDARI – Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) terus memperkuat langkah pencegahan radikalisme di internal kepolisian.
Melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM), Polda Sultra menggelar penyuluhan bertajuk “Merajut Hidup dari Lingkaran Bom Menuju Lingkar Perdamaian” yang menghadirkan narasumber utama Ali Fauzi Manzi, mantan teroris yang kini aktif dalam gerakan perdamaian.
Kegiatan berlangsung di Aula Dhacara Polda Sultra, Rabu (17/9/2025), diikuti 250 peserta yang terdiri dari lulusan Bintara Polri tahun 2024/2025 serta perwakilan Satker Mapolda Sultra.
Penyuluhan dibuka oleh Karo SDM Polda Sultra, Kombes Pol Dr. Arief Fitrianto, dan turut dihadiri pejabat utama Polda Sultra.
Mantan Teroris Beri Testimoni dan Motivasi
Dalam penyampaiannya, Ali Fauzi berbagi pengalaman hidupnya sebagai mantan pelaku teror yang kini memilih jalan damai.
Ia menekankan bahwa radikalisme adalah ancaman serius yang dapat menghancurkan individu, keluarga, hingga bangsa.
“Radikalisme tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga merusak lingkungan sosial dan masa depan generasi. Karena itu, perlu sinergi semua pihak untuk membangun perdamaian,” ujarnya.
Ali juga mengingatkan bahwa ideologi radikal dapat memapar siapa saja tanpa memandang latar belakang profesi, sosial, maupun agama. Oleh karena itu, penting bagi aparat kepolisian untuk memiliki pemahaman mendalam dalam mencegah penyebarannya.
Pemateri dari Densus 88 dan Akademisi
Selain Ali Fauzi, hadir pula sejumlah pemateri lain, antara lain:
Kombes Pol Masjaya, S.Ag., M.Si. (Kasatgaswil Sultra Densus 88 AT Polri)
Ustadz Dr. Danial Lc, M.Thi. (Direktur Ma’had Al-Jamiah IAIN Kendari)
Pemateri internal Ditintelkam dan Propam Polda Sultra
Materi yang dibawakan menyoroti strategi deteksi dini, peran intelijen dalam menangkal aktivitas radikal, hingga pentingnya disiplin dan integritas personel Polri dalam menghadapi ancaman infiltrasi radikalisme.
Kapolda Sultra: Radikalisme Ancaman Serius
Kapolda Sultra, Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, melalui sambutan tertulis yang dibacakan Karo SDM, menegaskan bahwa radikalisme merupakan ancaman nyata bagi persatuan bangsa.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada anggota Polda Sultra mengenai bahaya radikalisme, sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi paham radikal yang bisa merusak kesatuan bangsa,” ungkapnya.
Komitmen Polda Sultra Cegah Radikalisme
Melalui penyuluhan ini, Polda Sultra berharap personelnya memiliki bekal pengetahuan yang kuat dalam mendeteksi, mencegah, serta menanggulangi radikalisme.
Upaya deradikalisasi dinilai harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat agar tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif di Sulawesi Tenggara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini