JAKARTA – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan seluruh proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat di Sulawesi Tenggara (Sultra) harus bebas dari praktik siswa “titipan”.
Ia pun mendorong Kabupaten Buton Tengah menjadi contoh penerapan seleksi ketat dan transparan.
Pernyataan itu disampaikan Agus Jabo saat menerima audiensi Bupati Buton Tengah, Azhari di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Menurutnya, seleksi wajib mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan disahkan oleh bupati sebelum dikirim ke Kemensos.
“Tidak boleh ada titipan. Data siswa harus dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat persetujuan orang tua, baru disahkan oleh bupati dan dikirim ke Kemensos,” tegas Agus Jabo dikutip dari keterangan resmi.
Standar Sekolah Rakyat Wajib Ditegakkan
Agus Jabo menekankan pentingnya penerapan standar nasional Sekolah Rakyat, mulai dari tata ruang yang memisahkan antarjenjang pendidikan hingga lokasi yang terpisah dari Universitas Sembilanbelas November (USN).
Ia juga meminta ada penanggung jawab yang mengawasi langsung pada masa awal pembukaan.
Menurutnya, September 2025 saat siswa mulai masuk akan menjadi masa krusial. Tantangan seperti siswa yang rindu orang tua atau belum terbiasa tinggal di asrama harus diantisipasi.
“Kesehatan siswa wajib dipantau. Jangan sampai ada yang dipulangkan hanya karena sakit, tapi harus dirawat sesuai arahan Presiden,” katanya.
Ia juga mengingatkan pemenuhan kebutuhan harian siswa, mulai dari makan tiga kali sehari, dua kali camilan, hingga delapan stel seragam.
Buton Tengah Siap Jadi Model Sekolah Rakyat Sultra
Bupati Buton Tengah, Azhari, memastikan persiapan pembukaan Sekolah Rakyat Buton Tengah sudah hampir rampung. Lahan seluas 8 hektare sudah bersertifikat, dan gedung eks fasilitas USN telah direnovasi total menjadi enam ruang kelas—masing-masing dua untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Kami sudah siapkan laboratorium, perpustakaan, kamar tidur siswa, lapangan olahraga, dapur, bangsal makan, hingga akses jalan yang kami kebut dalam tiga pekan,” ungkapnya.
Tahap awal sekolah ini akan menampung 150 siswa, dengan kuota 50 siswa per jenjang. Pendaftaran sudah dibuka, sementara sarana seperti listrik, air bersih, kasur, meja, kursi, dan perlengkapan belajar sudah siap digunakan.
Misi Pendidikan Tepat Sasaran di Sulawesi Tenggara
Dengan aturan seleksi berbasis data resmi dan fasilitas lengkap, Sekolah Rakyat Buton Tengah diharapkan menjadi model pendidikan berasrama gratis yang benar-benar tepat sasaran, sekaligus menjadi percontohan bagi seluruh Sekolah Rakyat di Sulawesi Tenggara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini