KENDARI – Bayangkan saat seseorang terkena serangan jantung, setiap detik menjadi penentu antara hidup dan mati. Dalam situasi genting seperti itu, jarak ke rumah sakit tak seharusnya menjadi penghalang. Kabar baiknya, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan ini.
Kini, Sulawesi Tenggara resmi menjadi provinsi ke-24 di Indonesia yang mampu melakukan tindakan bedah jantung terbuka, menyusul keberhasilan RSJPD Oputa Yi Koo Kendari dalam melakukan operasi bypass jantung pertamanya.
Pada 6 dan 7 Desember 2024 lalu, dua pasien menjalani operasi jantung terbuka di RSJPDO Oputa Yi Koo. Tindakan pertama dilakukan terhadap pasien dengan penyumbatan tiga arteri utama, sementara operasi kedua untuk kasus penyakit jantung koroner. Keduanya sukses — menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.
Operasi ini dilaksanakan oleh tim dokter RSJPDO Oputa Yi Koo dengan pendampingan dari RSJPD Harapan Kita, pusat layanan jantung nasional yang berbasis di Jakarta.
“Ini bukan sekadar operasi medis. Ini adalah momen bersejarah yang menyelamatkan nyawa dan mendekatkan layanan kesehatan kritis ke masyarakat daerah,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat mengunjungi rumah sakit tersebut, sebagaimana dikutip dari siaran Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI yang dimonitor, Minggu, 20 April 2024.
Mengapa Bedah Jantung Terbuka Penting?
Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensinya mencapai 8,5 per 1.000 penduduk. Saat serangan jantung terjadi, penanganan dalam hitungan menit sangat menentukan kelangsungan hidup pasien.
“Kalau kena serangan jantung atau stroke, tidak ada waktu untuk menunggu. Harus ditangani secepat mungkin di rumah sakit terdekat. Tidak bisa bergantung hanya pada Jakarta,” tegas Menkes Budi.
Sayangnya, layanan bedah jantung terbuka sebelumnya hanya tersedia di 23 provinsi. Itu artinya, jutaan masyarakat di luar jangkauan masih harus dirujuk ke kota besar — sebuah proses yang memperkecil peluang hidup.
RSJPD Oputa Yi Koo: Harapan Baru dari Timur
Dengan masuknya RSJPDO Oputa Yi Koo dalam daftar rumah sakit yang mampu melakukan bypass jantung, Sulawesi Tenggara kini bergabung dalam peta layanan jantung nasional.
Rumah sakit ini ditargetkan menjadi pusat rujukan regional untuk penyakit jantung, mengurangi waktu tunggu operasi dan meningkatkan akses pasien terhadap tindakan medis yang menyelamatkan nyawa.
Sebagai gambaran, rata-rata produktivitas dokter di RSJPD Harapan Kita adalah 7,13 operasi per bulan, sementara di rumah sakit vertikal lainnya hanya 2,2 operasi per bulan. Ini menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam distribusi layanan, yang kini perlahan mulai diatasi.
Menkes menegaskan bahwa pemerintah tengah membangun jejaring rumah sakit rujukan jantung nasional, dengan RSJPD Harapan Kita sebagai pusat pelatihan, pendampingan, dan transfer teknologi ke rumah sakit di seluruh provinsi.
“Visi saya: semua provinsi bisa lakukan bypass jantung, dan semua kabupaten/kota bisa pasang ring. Rakyat tidak boleh menunggu terlalu lama. Nyawa mereka terlalu berharga,” ujar Budi.
Program ini mencakup peningkatan kapasitas SDM, penambahan alat bedah jantung canggih, dan penguatan sistem rujukan berbasis teknologi informasi.
Kini, layanan bedah jantung terbuka bukan lagi monopoli kota besar. Dari Kendari hingga Sorong, dari Aceh hingga Papua, Indonesia kini bergerak menuju pemerataan layanan jantung yang menyeluruh.
Bedah jantung terbuka di daerah adalah harapan hidup yang nyata. Dengan dukungan teknologi, pelatihan dokter, dan komitmen pemerintah, layanan kesehatan jantung di Indonesia kini selangkah lebih dekat ke setiap rumah. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post