MUNA BARAT – Setelah menjalani masa docking (DOK) untuk perawatan rutin, kapal ferry KMP Pulau Rubiah resmi kembali beroperasi mulai 16 Mei 2025. Kapal ini kembali melayani lintasan perintis Tondasi–Torobulu PP, memberikan akses transportasi laut yang vital bagi masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan.
Masa perawatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Muna Barat bersama ASDP Cabang Baubau dalam memastikan keselamatan pelayaran dan menjaga kondisi kapal tetap prima. Perawatan menyeluruh meliputi pemeriksaan mesin utama, lambung kapal, serta fasilitas pendukung lainnya.
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemeliharaan kapal. Ia menegaskan bahwa kehadiran kembali KMP Pulau Rubiah sangat penting dalam memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kembalinya KMP Pulau Rubiah merupakan bukti nyata komitmen kami dalam meningkatkan infrastruktur transportasi laut. Kami berharap kapal ini bisa memperlancar arus mobilitas masyarakat, terlebih di masa libur dan peningkatan aktivitas ekonomi,” ungkap Bupati La Ode Darwin.
Bupati juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan frekuensi pelayaran kapal feri tersebut.
Saat ini, KMP Pulau Rubiah beroperasi satu kali sehari. Namun, melihat tingginya permintaan penumpang lintasan Tondasi–Torobulu, Pemerintah Kabupaten Muna Barat akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara guna mengusulkan penambahan trayek menjadi dua kali sehari.
“Kami ingin agar jalur laut ini dapat melayani lebih banyak masyarakat. Usulan penambahan jadwal sangat penting untuk mempermudah akses transportasi dan memperkuat konektivitas ekonomi antarwilayah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Muna Barat, Bakhrun L. Siharis, S.STP, memastikan bahwa kapal yang kembali beroperasi telah melalui pemeriksaan menyeluruh sesuai standar keselamatan pelayaran nasional.
“KMP Pulau Rubiah telah siap melayani masyarakat dengan standar keselamatan yang ketat. Dengan kembalinya kapal ini, kami optimis kualitas layanan transportasi laut di lintasan Tondasi–Torobulu akan semakin baik,” ujar Bakhrun.
Lebih lanjut, Bakhrun menyebut bahwa kapal feri memiliki peran strategis dalam menopang aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, terutama dalam hal pengangkutan barang dan mobilitas antarpulau.
Kembalinya operasi KMP Pulau Rubiah tidak hanya menjawab kebutuhan akan transportasi laut yang aman dan nyaman, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi ekonomi lokal Muna Barat, khususnya menjelang musim liburan dan masa peningkatan pergerakan penumpang. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post