JAKARTA – Sebanyak 90 mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) diamankan aparat Polrestabes Jakarta Pusat pada Rabu (8/10/2025), usai melakukan aksi di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sultra di Jakarta.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap Gubernur Sultra Andi Sumangerukka yang dinilai tidak menepati janji membangun asrama mahasiswa Sultra di Jakarta.
Mahasiswa Protes Janji Gubernur yang Tak Kunjung Terpenuhi
Salah satu mahasiswa, Adrian Saputra, mengungkapkan bahwa mereka mendatangi kantor penghubung sejak malam sebelumnya karena kontrakan mereka telah habis masa sewanya.
āKami menginap di kantor penghubung karena kontrakan sudah habis, sekaligus bentuk kekecewaan kepada Gubernur yang tak juga membangun asrama,ā ujar Adrian.
Dikatakan, polisi sempat datang pada malam hari untuk menegur para mahasiswa. Namun keesokan paginya, aparat kembali datang dengan dua mobil tahanan dan langsung membawa seluruh mahasiswa ke Polrestabes Jakarta Pusat.
āBegitu tiba di Polrestabes, kami disuruh jalan jongkok, diperlakukan seperti tahanan,ā ungkap Adrian dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polrestabes Jakarta Pusat maupun Pemerintah Provinsi Sultra terkait alasan penangkapan tersebut.
Umar Bonte Pasang Badan Bela Mahasiswa Sultra di Jakarta
Menanggapi peristiwa itu, anggota DPD RI asal Sultra, La Ode Umar Bonte, turun langsung ke Polrestabes Jakarta Pusat untuk menuntut pembebasan mahasiswa yang diamankan.
Dalam video yang beredar di media sosial, Umar Bonte tampak mengecam keras tindakan pelaporan terhadap mahasiswa Sultra yang hanya mencari tempat tinggal sementara.
āSaya minta adik-adik saya dikembalikan. Kasihan orang tua mereka. Kamu tidak kasihan sama adik-adik kita?ā tegas Umar Bonte kepada salah satu staf kantor penghubung.
Dengan nada penuh emosi, Umar Bonte juga menjamin seluruh mahasiswa yang ditahan dan meminta laporan terhadap mereka segera dicabut.
āSaya anggota DPD RI, saya punya hak melindungi adik-adik saya. Kalau ada yang tanya siapa yang suruh cabut laporan, sebut saja Umar Bonte yang suruh,ā katanya dengan mata berkaca-kaca.
Publik Apresiasi Keberanian Umar Bonte
Sikap tegas Umar Bonte menuai apresiasi luas dari masyarakat Sulawesi Tenggara. Banyak yang menilai bahwa ia menunjukkan empati dan tanggung jawab moral terhadap mahasiswa yang sedang berjuang di perantauan.
āBukan Gubernur Andi Sumangerukka, bukan juga Wakil Gubernur Hugua, tapi Umar Bonte yang turun langsung membela mahasiswa Sultra,ā tulis salah satu warganet di platform X (Twitter).
Latar Belakang Aksi Mahasiswa Sultra di Jakarta
Puluhan mahasiswa yang diamankan tersebut diketahui berasal dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. Mereka mendatangi kantor penghubung daerah dengan dua tuntutan utama:
1. Mencari tempat tinggal sementara setelah masa kontrakan habis.
2. Mempertanyakan janji Gubernur Andi Sumangerukka soal pembangunan asrama mahasiswa Sultra di Jakarta yang belum terealisasi hingga kini.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut hak mahasiswa Sultra di perantauan dan komitmen Pemerintah Provinsi Sultra terhadap pendidikan warganya.
Penangkapan 90 mahasiswa tersebut memicu diskursus luas soal perlakuan aparat terhadap demonstran dan tanggung jawab moral pejabat publik dalam memenuhi janji kepada masyarakat. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA ChannelĀ disini