KONAWE SELATAN – Suasana mencekam terjadi di Desa Lebojaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa (9/9/2025).
Sebuah tungku yang diduga bagian dari pabrik vulkanisir ban bekas mendadak terbakar hebat hingga menimbulkan ledakan, memicu kepanikan warga sekitar.
Sekretaris Kecamatan Konda, Musriadi mengatakan insiden kebakaran terjadi dengan dimana kobaran api cepat membesar karena material yang terbakar berupa tumpukan ban bekas.
“Yang terbakar semacam tungku dan banyak ban bekas. Bahkan tadi sempat terjadi ledakan,” jelas Musriadi saat dihubungi via telepon.
Ia menegaskan, kebakaran sangat mengkhawatirkan karena lokasi pabrik berada berdekatan dengan pemukiman warga.
“Kami berharap api segera dipadamkan agar tidak merembet ke rumah-rumah,” tambahnya.
Asap hitam pekat membubung tinggi dari lokasi kejadian, membuat jarak pandang terganggu. Ledakan yang terdengar beberapa kali semakin memperkuat dugaan bahwa lokasi tersebut merupakan pabrik vulkanisir ban bekas ilegal.

Asap hitam pekat membubung tinggi dari lokasi kebakaran sebuah tungku yang diduga bagian dari pabrik vulkanisir ban bekas di Desa Lebojaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa (9/9/2025). Ist
Bahaya Asap Beracun Mengancam Warga
Kebakaran ban bekas dikenal sangat berbahaya karena menghasilkan asap tebal beracun yang mengandung zat kimia berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, hingga senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAHs).
Asap ini tidak hanya mengganggu pernapasan, tetapi juga berpotensi mencemari udara dalam radius yang luas.
Selain itu, residu pembakaran ban bisa mencemari tanah dan air di sekitarnya. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa merusak lingkungan sekaligus mengancam kesehatan warga.
Ancaman Keselamatan Warga
Lokasi pabrik yang berdampingan dengan pemukiman membuat risiko semakin tinggi. Potensi api merembet ke rumah warga sangat besar, apalagi tumpukan ban bekas mudah menyulut kebakaran lanjutan.
“Ledakan yang terjadi bisa membahayakan keselamatan warga sekitar. Apalagi banyak rumah penduduk hanya berjarak puluhan meter dari lokasi,” ungkap seorang warga.
Polisi Turun Tangan
Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran dan status keberadaan pabrik tersebut.
Pemerintah daerah diminta segera mengevaluasi keberadaan pabrik vulkanisir ban bekas, terutama jika tidak memiliki izin resmi dan prosedur keselamatan kerja yang memadai.
Pembakaran atau vulkanisir ban bekas tanpa izin jelas berisiko besar bagi kesehatan warga. Pemerintah harus segera menertibkan dan melakukan audit lingkungan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini