JAKARTA – Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin agresif dalam mengejar target investasi nasional. Setelah berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 139,88 triliun pada 2024, kini Sulteng menargetkan investasi Rp 162,57 triliun pada 2025, atau setara 8,53% dari target investasi nasional.
Target ambisius ini diungkap dalam pertemuan antara Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, dan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid di Kota Palu, pada Jumat, 18 April 2025.
“Sulawesi Tengah menunjukkan kinerja luar biasa dengan pencapaian 128,27% dari target investasi tahun lalu, dan menempati peringkat kedua nasional dalam penanaman modal asing,” ujar Todotua dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, 19 April 2025.
Sulteng Jadi Magnet Investasi Berbasis Hilirisasi
Pertumbuhan investasi di Sulteng tak lepas dari peran sektor-sektor unggulan seperti logam dasar, industri kimia dan farmasi, pertambangan, serta pengembangan kawasan industri. Kabupaten Morowali menjadi tulang punggung investasi berkat proyek hilirisasi nikel dan pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Todotua juga menyoroti pentingnya Sulteng sebagai kontributor utama dalam mendorong pencapaian target investasi nasional sebesar Rp 13.032,8 triliun hingga 2029, di mana 86,65% ditopang oleh investasi swasta.
KEK Palu dan Proyek Strategis Jadi Sorotan
Kunjungan kerja ini juga dimanfaatkan untuk meninjau langsung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Todotua melihat potensi besar pengembangan investasi berkelanjutan di kawasan tersebut.
Beberapa perusahaan strategis yang dikunjungi antara lain:
- PT Asbuton Jaya Abadi (perdagangan bahan bakar): Investasi Rp 55,7 miliar
- PT Hong Thai Internasional (pengolahan getah pinus): Investasi Rp 26,15 miliar
- PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization (smelter tembaga): Investasi Rp 296,2 miliar
“Investasi bukan hanya soal angka, tetapi dampaknya terhadap masyarakat. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, pemerataan ekonomi, hingga peningkatan kesejahteraan rakyat, semua itu adalah tujuan akhir,” tegas Todotua.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai model sinergi investasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, Sulteng diharapkan terus menjadi motor penggerak investasi nasional, sekaligus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post