KENDARI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Yandri Susanto, secara resmi meluncurkan Program Nasional Koperasi Merah Putih di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (25/5/2025). Peluncuran ini diikuti oleh oleh Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, para Bupati dan Walikota serta ratusan kepala desa yang tergabung dalam Apdesi se-Sulawesi Tenggara.
Peluncuran ini menjadikan Sultra sebagai provinsi pionir di Indonesia Timur dalam menggerakkan koperasi desa sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional yang dicanangkan langsung oleh Presiden RI untuk mempercepat pengentasan kemiskinan desa melalui penguatan koperasi modern berbasis kelurahan dan desa.
Menteri Yandri Susanto menegaskan bahwa Program Koperasi Merah Putih bukan sekadar proyek formalitas, melainkan solusi konkret untuk mewujudkan desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
“Presiden memberi arahan langsung agar tidak ada lagi masyarakat desa yang miskin. Koperasi Merah Putih adalah kendaraan utama menuju kemandirian ekonomi desa,” ujar Yandri.
Program ini telah dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) dan melibatkan 18 kementerian dan lembaga, menunjukkan betapa pentingnya peran koperasi dalam agenda pembangunan nasional.
Peluncuran perdana di Sulawesi Tenggara bukan tanpa alasan. Menteri Yandri menyebut Sultra sebagai daerah yang cepat tanggap, solid, dan antusias dalam menjalankan program ini.
Dari 2.285 desa/kelurahan, tercatat hingga 24 Mei 2025 sebanyak 1.557 desa (68,01%) telah membentuk koperasi, 58 koperasi telah memiliki akta notaris, 113 koperasi dalam proses legalisasi.
Pemerintah menargetkan seluruh musyawarah desa/kelurahan rampung sebelum akhir Mei, dilanjutkan dengan aktivasi unit usaha koperasi, termasuk penyaluran elpiji 3 kg, distribusi pupuk subsidi, pendirian klinik dan apotek desa, pengembangan usaha ekonomi lokal lainnya.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih adalah alat strategis membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa. Menurutnya, dengan koperasi yang kuat, tidak akan ada lagi alasan bagi warga desa untuk mencari penghidupan di kota.
“Kalau koperasi desa berhasil kita bentuk di 2.285 desa hingga Juli 2025, maka setiap desa akan mendapatkan hadiah 1 unit motor. Ini bukan dari APBD, tetapi dari kekuatan saya pribadi,” tegasnya, disambut tepuk tangan para peserta.
Kota Kendari Tuntaskan 100 Persen Pembentukan Koperasi
Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, yang turut hadir dalam peluncuran tersebut, menyatakan komitmennya mendukung koperasi sebagai pilar ekonomi kelurahan. Ia menyebut bahwa Kota Kendari telah mencapai 100 persen pembentukan koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan.
“Kami tidak ingin koperasi hanya menjadi simbol. Harus nyata, produktif, dan dirasakan manfaatnya langsung oleh warga,” ujar Siska.
Menteri Yandri mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Di tingkat daerah, gubernur, bupati, dan wali kota telah ditetapkan sebagai ketua satuan tugas (Satgas) koperasi Merah Putih, dengan kepala dinas koperasi sebagai sekretarisnya.
Ia juga mengapresiasi komitmen Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, yang bahkan menjanjikan hadiah 1 unit motor untuk tiap desa yang berhasil membentuk koperasi hingga Juli 2025, sebuah bentuk dukungan personal yang disambut antusias para kepala desa.
Peluncuran Program Koperasi Merah Putih di Kendari menjadi titik tolak dimulainya gerakan nasional penguatan ekonomi desa. Dengan semangat kolaboratif dan gotong royong, Sultra kini bersiap menjadi model percontohan nasional bagi provinsi-provinsi lain, khususnya di kawasan timur Indonesia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post