JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tetap melanjutkan kunjungan singkat ke Beijing, China, pada Selasa (2/9/2025) malam, meski kondisi dalam negeri masih dilanda gejolak sosial-politik.
Keberangkatan ini dilakukan atas undangan resmi Presiden China Xi Jinping dalam rangka peringatan 80 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.
Rombongan terbatas Presiden bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 20.00 WIB. Prabowo dijadwalkan kembali ke Indonesia pada Rabu (3/9/2025) malam, sehingga kunjungan hanya berlangsung sekitar satu hari.
Beijing Khawatir atas Stabilitas Investasi di Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, pemerintah China mendesak agar Presiden Prabowo hadir, bukan hanya untuk parade militer, tetapi juga sebagai sinyal diplomatik terkait keberlangsungan kerja sama strategis.
Menurut sumber diplomatik, Beijing menaruh perhatian serius terhadap situasi keamanan di Indonesia. Gejolak sosial dan demonstrasi yang meluas beberapa pekan terakhir dikhawatirkan dapat mengganggu keberlanjutan investasi China, terutama di sektor pertambangan nikel, infrastruktur, dan energi yang bernilai puluhan miliar dolar.
“Undangan dari pemerintah Tiongkok sangat penting karena mereka ingin memastikan komitmen Indonesia terhadap kerja sama strategis tetap kuat, meski kondisi dalam negeri tengah bergejolak,” ujar Prasetyo dalam keterangan pers.
Jaga Hubungan Strategis Indonesia–China
Kunjungan Prabowo ini juga dipandang sebagai langkah diplomasi untuk meredakan kekhawatiran Beijing. China merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar Indonesia, terutama dalam proyek hilirisasi nikel, pembangunan kereta cepat, hingga energi terbarukan.
“Oleh karena itu, demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan tetap berangkat dan akan segera kembali ke tanah air esok malam,” tegas Prasetyo.
Agenda Pertemuan dengan Xi Jinping
Selain menghadiri parade militer, Prabowo dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping. Pertemuan ini diperkirakan akan membahas isu geopolitik sekaligus jaminan keamanan investasi China di Indonesia.
“Kami berharap pembicaraan bilateral ini membawa kepastian dan kepercayaan, baik bagi hubungan Indonesia–China maupun bagi iklim investasi di tanah air,” jelas Prasetyo.
Situasi Dalam Negeri Tetap Dipantau
Sebelum keberangkatan, Prabowo memastikan dirinya terus memantau situasi nasional. Ia telah menerima laporan dari aparat keamanan bahwa kondisi mulai berangsur pulih setelah gelombang demonstrasi.
“Bapak Presiden memonitor seluruh keadaan dan mendapat laporan bahwa kehidupan masyarakat mulai kembali normal,” kata Prasetyo.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah yang bekerja keras menjaga stabilitas.
“Sehingga dinamika yang terjadi beberapa hari terakhir dapat segera terkendali,” imbuhnya. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini