JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan sumpahnya untuk menumpas habis jaringan mafia yang selama ini merusak bangsa.
Ia menyebut mafia tambang, mafia migas, hingga mafia politik sebagai aktor di balik kerusuhan yang melanda sejumlah daerah di Indonesia pada akhir Agustus lalu.
Prabowo menyampaikan pernyataan tegas itu usai menjenguk korban kerusuhan di RS Polri R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).
Gelombang Aksi Anarkis di Akhir Agustus
Kerusuhan terjadi di berbagai kota antara 29–30 Agustus 2025. Aksi demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi anarkis dengan perusakan, pembakaran, hingga penjarahan.
Jakarta: Sejumlah fasilitas transportasi dibakar, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani serta empat anggota DPR ikut dijarah.
Makassar, Sulawesi Selatan: Gedung DPRD Sulsel dibakar, menewaskan empat ASN. Prabowo menyebut aksi ini sebagai pengkhianatan.
Bandung, Jawa Barat: Gedung DPRD Jabar dibakar setelah bentrokan pecah.
Surabaya, Jawa Timur: Gedung DPRD Jatim hangus terbakar.
Mataram, NTB: DPRD NTB turut dibakar massa.
Cirebon, Jawa Barat: Gedung DPRD Kabupaten Cirebon ludes terbakar.
Solo, Jawa Tengah: DPRD Kota Solo hangus terbakar usai aksi solidaritas berujung ricuh.
Kediri, Jawa Timur: Gedung DPRD Kediri diserang dan dibakar.
Menurut Prabowo, aksi ini bukan gerakan spontan masyarakat, melainkan terencana dan dibiayai oleh kelompok mafia.
“Kalau massa datang dengan truk, membawa petasan, lalu membakar gedung pemerintah dan menjarah rumah pejabat, itu bukan aspirasi rakyat. Itu kerjaan perusuh yang dikendalikan mafia,” tegasnya.
Mafia Tambang dan Migas
Prabowo mengungkapkan kerusuhan ini berkaitan erat dengan mafia tambang yang selama ini merusak lingkungan dan merugikan negara.
“Negara kehilangan triliunan rupiah, hutan habis, sungai tercemar, rakyat kecil tersingkir. Semua ini ulah mafia tambang yang kini coba menciptakan kekacauan,” ujarnya.
Selain itu, ia menuding mafia migas sebagai biang keladi beban rakyat akibat permainan impor dan distribusi energi.
“Mafia migas sudah terlalu lama bermain. Energi adalah kebutuhan vital rakyat. Tidak boleh dikendalikan mafia. Saya akan hentikan praktik kotor ini,” tegas Prabowo.
Sumpah Presiden: Tak Mundur Sejengkal
Prabowo menegaskan dirinya tidak akan gentar menghadapi mafia di segala sektor, baik tambang, migas, politik, maupun birokrasi.
“Saya tidak akan mundur sejengkal pun. Demi rakyat, saya akan lawan mafia tambang, mafia migas, dan mafia politik. Demi Allah, saya tidak akan surut,” tegas Presiden.
Dukungan dari Para Menteri
Sejumlah menteri menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai Prabowo sebagai presiden pertama yang berani menantang mafia migas, termasuk jaringan besar seperti Riza Chalid.
Menteri Tenaga Kerja Migran Abdul Kadir Karding menambahkan bahwa agenda bersih-bersih mafia harus dilanjutkan tanpa kompromi.
Seruan Persatuan Nasional
Di akhir pernyataannya, Prabowo menyerukan persatuan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melawan mafia yang merusak Indonesia.
“Saya dipilih rakyat, saya bersumpah menjaga konstitusi. Saya yakin rakyat ada di belakang saya untuk melawan mafia, anarki, dan korupsi. Demi Indonesia yang bersih dan berdaulat,” pungkasnya. (MS)