KENDARI – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mulai melaksanakan kegiatan fieldwork eksplorasi di wilayah Cekungan Manui (Manui Basin), Sulawesi Tenggara.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi PHE untuk mendukung target produksi minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari, sejalan dengan program Pemerintah dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan energi minyak dan gas bumi.
“PHE menyiapkan berbagai strategi eksplorasi yang terintegrasi. Salah satu langkah utama adalah pencarian play baru melalui eksplorasi stratigraphic trap dan deeper target di wilayah-wilayah yang sudah mature,” ujar Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi PHE, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/9/2025).
Muharram menegaskan, kawasan Indonesia Timur, termasuk Cekungan Manui, memiliki banyak cekungan sedimen dengan potensi sistem petroleum aktif dan akumulasi hidrokarbon yang signifikan.
Eksplorasi ini diharapkan mampu membuka peluang penemuan cadangan baru untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
“Eksplorasi deep water, termasuk di kawasan Manui, diyakini memiliki prospek besar bagi pertumbuhan cadangan migas nasional. Kegiatan fieldwork ini bertujuan mengidentifikasi potensi reservoir hidrokarbon yang dapat dieksploitasi lebih lanjut,” tambahnya.
Senada, Bayu Giriansyah, VP Exploration Existing Assets PHE, menjelaskan bahwa eksplorasi dilakukan melalui pengamatan lapangan langsung serta pengumpulan sampel untuk memahami kondisi bawah permukaan dan sistem petroleum di Manui Basin.
“Sebagai cekungan sedimen, Manui Basin berpotensi menyimpan cadangan minyak dan gas bumi yang signifikan, sehingga menjadi target eksplorasi PHE,” tutupnya.
Dukungan Kajian Akademik
Potensi Cekungan Manui juga telah menjadi perhatian dalam kajian ilmiah. Penelitian berjudul Analisis Petrofisik Menggunakan Data Well Logs di Cekungan Manui, Sulawesi (Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan SEMITAN, Agustus 2022) mengungkapkan bahwa cekungan tersier ini memiliki indikasi kandungan hidrokarbon yang kuat.
Berdasarkan analisis log sumuran di Sumur Abuki-1, formasi Langkawola diidentifikasi sebagai interval reservoir prospektif dengan nilai porositas efektif rata-rata 26% dan saturasi air sekitar 39% pada kedalaman 6.485–6.610 kaki. Sementara itu, formasi Boepinang berpotensi berperan sebagai lapisan tudung (seal) untuk reservoir di bawahnya.
Hasil kajian ini memperkuat prospek eksplorasi yang kini dilakukan PHE, sekaligus menunjukkan bahwa Cekungan Manui memiliki potensi cadangan minyak yang layak dikembangkan. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini


