KENDARI – Warga Sulawesi Tenggara bersiaplah menyaksikan momen langka di langit malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada Minggu, 7 September 2025 dan dapat terlihat jelas di seluruh wilayah Sultra.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, ST., M.Geo, menjelaskan gerhana bulan total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat pada satu garis lurus sehingga Bulan masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi.
“Jika kondisi langit cerah tanpa awan, masyarakat bisa menyaksikan gerhana bulan ini dengan mata telanjang. Di wilayah Sulawesi Tenggara, fenomena ini bisa dilihat mulai pukul 23:26:56 WITA hingga 04:56:34 WITA,” ungkap Rudin, Kamis (4/9/2025).
Bulan Merah di Puncak Gerhana
BMKG juga menyebutkan, saat puncak gerhana, Bulan akan tampak berwarna merah yang dikenal sebagai “Blood Moon”. Fenomena ini terjadi akibat pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi yang mengenai permukaan bulan.
“Gerhana bulan total hanya dapat terjadi saat fase purnama dan bisa diprediksi secara ilmiah. Warga tidak perlu menggunakan alat bantu khusus untuk menikmatinya,” tambah Rudin.
Bisa Disaksikan di Seluruh Wilayah Sultra
BMKG memastikan, gerhana bulan total pada akhir pekan ini bisa disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tenggara. Dengan catatan, langit tidak tertutup mendung.
Fenomena alam langka ini tentu menjadi momen berharga bagi masyarakat, baik sebagai hiburan langit maupun bahan edukasi tentang dinamika tata surya.
Fakta Menarik Blood Moon 7 September 2025
Fenomena Blood Moon pada 7 September 2025 diprediksi menjadi salah satu gerhana bulan total paling menakjubkan dalam beberapa tahun terakhir. Berikut sejumlah fakta menarik yang perlu Anda ketahui:
1. Fenomena Astronomi Langka
Gerhana bulan total merupakan fenomena langka. Rata-rata terjadi dua kali setahun, tetapi sebagian besar hanya berupa gerhana penumbral atau parsial. Hanya sekitar 29 persen yang mencapai fase total. Di lokasi tertentu, gerhana total baru bisa terlihat setiap 2,5 tahun sekali.
2. Alasan Disebut Blood Moon
Julukan Blood Moon muncul karena Bulan tampak merah gelap atau jingga saat gerhana. Warna ini berasal dari pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi yang diteruskan ke permukaan Bulan.
3. Durasi Terpanjang Sejak 2022
Gerhana bulan total kali ini akan berlangsung lebih dari 5 jam, dengan fase totalitas sekitar 82 menit. Durasi ini menjadikannya salah satu gerhana terpanjang sejak peristiwa serupa pada Mei 2022 yang mencapai 84 menit.
4. Indonesia Jadi Lokasi Terbaik
Indonesia menjadi salah satu wilayah terbaik untuk menyaksikan Blood Moon 2025. Seluruh proses, mulai dari fase awal, puncak, hingga akhir, dapat disaksikan tanpa harus menggunakan teleskop khusus. Selain Indonesia, fenomena ini juga terlihat jelas dari Asia, Australia barat, sebagian Eropa, Afrika, serta Selandia Baru. Namun, masyarakat di Amerika tidak dapat melihat peristiwa ini karena faktor geografis.
Catat waktunya! Blood Moon 7 September 2025 akan jadi salah satu tontonan langit paling spektakuler tahun ini. Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Bulan merah menyala langsung dari langit Sultra. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini