KENDARI – Kabar duka datang dari civitas akademika Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Rektor UHO, Prof Armid, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung usai bermain futsal pada Sabtu malam (23/8/2025).
Kepergiannya yang mendadak ini menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya keluarga besar UHO.
Tragedi tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa serangan jantung saat olahraga bisa menimpa siapa saja, termasuk orang yang terlihat sehat dan aktif.
Mengapa Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Olahraga?
Menurut ahli kardiologi, serangan jantung adalah kondisi ketika aliran darah ke jantung terhambat akibat penyumbatan arteri koroner. Ketika seseorang berolahraga, jantung bekerja lebih keras dan membutuhkan pasokan oksigen lebih banyak.
Pada orang dengan masalah arteri atau riwayat penyakit jantung, aktivitas fisik intens seperti futsal dapat memicu serangan mendadak.
Sebuah studi di jurnal Circulation mengungkap bahwa olahraga berlebihan justru dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak, terutama pada individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular.
Tanda-Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga
Serangan jantung seringkali datang tiba-tiba. Namun ada beberapa gejala yang patut diwaspadai saat beraktivitas fisik:
Nyeri atau rasa tertekan di dada
Napas pendek dan sulit menarik napas panjang
Pusing atau pandangan berputar
Detak jantung tidak beraturan
Berkeringat dingin tanpa sebab jelas
Jika gejala ini muncul, segera hentikan aktivitas dan minta bantuan medis.
Tips Mencegah Serangan Jantung Saat Berolahraga
Meski olahraga sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung, penting untuk melakukannya dengan aman.
Berikut langkah pencegahan yang direkomendasikan dokter:
1. Cek kesehatan rutin (medical check-up), terutama bila berusia di atas 40 tahun.
2. Mulai dengan olahraga ringan seperti jogging atau berenang sebelum mencoba olahraga kompetitif.
3. Kenali sinyal tubuh – hentikan olahraga bila muncul nyeri dada, sesak, atau berdebar berlebihan.
4. Batasi intensitas olahraga sesuai kondisi tubuh, jangan dipaksakan.
5. Kendalikan faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, gula darah, dan berhenti merokok.
Serangan Jantung Bukan Hanya Dialami Orang Tua
Kasus meninggalnya Prof Armid mengingatkan publik pada tragedi serupa yang pernah menimpa aktor Adjie Massaid pada 2011, yang juga berpulang akibat serangan jantung setelah futsal. Kedua peristiwa ini menjadi pelajaran penting bahwa serangan jantung bisa menimpa siapa saja, bahkan yang terlihat sehat dan bugar.
Kepergian Rektor UHO, Prof Armid, adalah duka mendalam sekaligus peringatan penting tentang bahaya serangan jantung saat olahraga.
Aktivitas fisik tetaplah penting untuk kesehatan, namun harus dilakukan dengan bijak, sesuai kemampuan tubuh, serta didukung pemeriksaan medis rutin. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
