PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menegaskan komitmennya untuk menghentikan praktik tambang ilegal dan penambangan yang tidak sesuai aturan di wilayahnya.
Sikap tegas itu ia sampaikan di hadapan ribuan massa aksi yang berunjuk rasa di halaman Kantor DPRD Provinsi Sulteng, Senin (1/9/2025).
“Saya berkomitmen bersama masyarakat untuk menghentikan praktik pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan dan kepentingan daerah. Mohon doa dan dukungan agar langkah ini bisa kita jalankan dengan baik,” tegas Anwar disambut sorakan dukungan massa.
Langkah berani Gubernur Anwar ini menjadi sorotan publik, mengingat praktik pertambangan nikel ilegal kerap merugikan masyarakat dan merusak lingkungan.
Banyak pihak menilai, gebrakan Anwar Hafid bisa menjadi contoh bagi daerah lain, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra), yang hingga kini masih dibayangi maraknya tambang ilegal.
Anwar juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas daerah.
“Perjuangan ini akan berhasil jika kita melangkah bersama dan tetap menjaga kedamaian,” ujarnya.
Dialog terbuka tersebut turut dihadiri tokoh penting, di antaranya Gubernur Sulteng periode 2020–2024 Rusdy Mastura, Ketua DPRD Sulteng Arus Abdul Karim, Wakil Ketua DPRD I Aristan, Wakil Ketua II Syarifudin Hafid, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, serta jajaran pejabat daerah.
Sultra Disorot: Beranikah Ikuti Jejak Sulteng?
Pernyataan tegas Anwar Hafid sontak memicu perbandingan dengan kondisi di Sultra, provinsi yang dikenal sebagai lumbung nikel nasional. Aktivis dan pengamat lingkungan kerap menyoroti lemahnya penindakan terhadap tambang ilegal di wilayah tersebut.
Kini publik menunggu, apakah pemerintah daerah Sultra akan meniru langkah berani Gubernur Sulteng atau justru tetap membiarkan praktik tambang ilegal merajalela. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini