Jakarta, Mediasultra.com – Teknologi internet terus berkembang pesat. Setelah era internet berbasis satelit seperti Starlink milik Elon Musk meraih popularitas global, kini muncul pesaing yang menjanjikan kecepatan dan efisiensi lebih tinggi: internet berbasis laser dari Taara, sebuah spin-off dari Alphabet (induk perusahaan Google).
Mengenal Taara: Teknologi Internet Laser dari Alphabet
Taara hadir dengan solusi mutakhir bernama Lightbridges, yang mampu mentransmisikan data melalui berkas cahaya terfokus. Teknologi ini memungkinkan pengiriman data hingga 20 gigabit per detik (Gbps) dalam radius hingga 20 kilometer. Ini bukan sekadar cepat, tetapi bahkan disebut 10 hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan Starlink.
Berbeda dengan sistem serat optik konvensional yang membutuhkan penggalian dan pemasangan kabel yang mahal serta memakan waktu, Lightbridges cukup dipasang di atap atau tiang dengan menjaga garis pandang tetap terbuka. Artinya, instalasi lebih praktis, biaya lebih hemat, dan hasil tetap optimal.
Lebih Cepat dari Starlink, Lebih Murah dari Serat Optik
Dikutip dari Interesting Engineering dan Indian Defence Review (Senin, 28 Juli 2025), sistem laser milik Taara menjanjikan internet murah dengan kecepatan tinggi untuk wilayah yang selama ini sulit dijangkau, seperti desa terpencil, area berbukit, lembah, hingga kawasan perkotaan dengan bangunan tinggi.
Di sejumlah uji coba, seperti di Kinshasa (Kongo) dan Nairobi (Kenya), hasilnya sangat menjanjikan. Internet berkecepatan tinggi berhasil tersedia di daerah yang selama ini kesulitan akses broadband tradisional.
Solusi Last-Mile: Masa Depan Internet di Area Terpencil
Alih-alih menyaingi jangkauan global Starlink, Taara fokus pada solusi “last-mile”, yaitu menyasar daerah-daerah yang membutuhkan koneksi cepat tetapi sulit dijangkau kabel serat optik. Model ini ideal untuk:
- Komunitas pedesaan
- Event skala besar
- Kawasan industri terpencil
- Kota kecil yang butuh konektivitas handal
Menurut Mahesh Krishnaswamy, pendiri Taara, ada lebih dari 3 miliar orang di dunia yang belum memiliki koneksi internet andal. Taara bertekad menjembatani kesenjangan digital tersebut.
“Sistem kami bisa menawarkan kecepatan 10 hingga 100 kali lebih tinggi dari antena Starlink biasa, dengan biaya jauh lebih rendah,” ujar Mahesh.
Internet Laser Mini: Revolusi Internet Seukuran Ujung Jari
Tak berhenti di situ, Taara berencana meluncurkan versi mini dari Lightbridge pada tahun 2026. Teknologi ini akan dikemas dalam bentuk chip kecil seukuran ujung jari, tetap dengan performa tinggi — 20 Gbps dalam radius 20 km — dan beroperasi di spektrum antara inframerah dan cahaya tampak.
Ini menjadi solusi plug-and-play yang membuka peluang lebih luas untuk penggunaan perumahan dan komersial tanpa infrastruktur rumit. Versi mini ini diyakini akan mempercepat distribusi internet murah dan cepat ke seluruh penjuru dunia.
Masa Depan Internet Ada di Sini
Kehadiran internet laser dari Taara merupakan lompatan besar di dunia teknologi konektivitas. Jika internet satelit membawa akses ke area remote, internet laser membawa kecepatan tinggi dan biaya rendah ke level berikutnya.
Dengan fokus pada efisiensi, kemudahan pemasangan, dan jangkauan ke area tertinggal, Taara berpotensi menjadi solusi internet masa depan yang tidak hanya canggih, tetapi juga inklusif.