News
Home / News / Bombana Jadi Lumbung Pangan di Sultra, Peran TNI dan Penyuluh Jadi Kunci

Bombana Jadi Lumbung Pangan di Sultra, Peran TNI dan Penyuluh Jadi Kunci

Kegiatan panen petani padi sawah di Kabupaten Bombana. Ist

BOMBANA – Perlahan namun pasti, Kabupaten Bombana kini menjelma sebagai lumbung pangan terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Perum Bulog Cabang Bombana mencatat penyerapan gabah tertinggi di wilayah ini, yakni mencapai 25.629 ton atau setara 25.629.985 kilogram hanya dalam kurun waktu Februari hingga April 2025.

Kepala Perum Bulog Cabang Bombana, Aang Fahri Hajad, menyebut pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari sinergi lintas sektor, terutama keterlibatan aktif TNI dan penyuluh pertanian.

“Penyerapan gabah dari Februari hingga April mencapai 25.629 ton. Untuk beras, tercatat 132 ton. Ini adalah capaian tertinggi di Sultra,” jelas Aang saat dihubungi, Jumat (9/5/2025).

Aang menjelaskan bahwa keberhasilan Bombana menjadi sentra penyerapan gabah tidak terjadi begitu saja. Dukungan dari Kodim Bombana dan Kodim Kendari, serta para penyuluh pertanian di lapangan, terbukti sangat vital.

TNI AL Sergap 2 Kapal Ilegal Pembawa Nikel ke IMIP

“TNI dan penyuluh berperan aktif dalam menyosialisasikan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden. Mereka menjadi penghubung strategis dengan petani,” ungkapnya.

Selain itu, hampir semua penggilingan di wilayah kerja Bulog Bombana telah menjadi mitra resmi, sehingga lebih dari 80 persen hasil panen petani terserap secara maksimal. Hal ini mendukung target nasional Presiden RI dalam program penyerapan 3 juta ton gabah secara nasional.

Dengan hasil penyerapan yang telah melampaui target awal 23 ribu ton, Bulog Bombana kini membidik target baru sebesar 30 ribu ton.

“Pencapaian kita sudah 100 persen dari target awal. Sekarang target dinaikkan menjadi 30 ribu ton. Kami optimis bisa mencapainya karena ekosistem sudah terbentuk, mulai dari petani, penyuluh, hingga Babinsa,” tegas Aang.

Harga Gabah Stabil, Petani Diuntungkan

Indonesia Quran Hour 2025: Istiqlal Bergema, Syiar Al-Qur’an Satukan Umat

Di tengah pencapaian ini, harga gabah di Bombana juga terpantau stabil dan menguntungkan petani. Aang menyebutkan bahwa mayoritas harga gabah berada di atas Rp6.500 per kilogram, sesuai standar yang mendukung kesejahteraan petani lokal.

Keberhasilan Kabupaten Bombana dalam menyerap gabah terbanyak di Sulawesi Tenggara menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi multisektor adalah kunci sukses program ketahanan pangan nasional.

“Dengan dukungan TNI, penyuluh, dan kemitraan penggilingan, Bombana kini berdiri kokoh sebagai lumbung pangan Sultra yang patut dicontoh,” imbuhnya. (MS Network)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

2 Nelayan Tewas dalam Tabrakan Perahu dan Kapal Tongkang di Perairan Sultra

Top News

01

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di 16 Daerah Sulawesi Tenggara: Cek Daftar Lengkapnya!

02

PSN Kawasan Industri Kendari Terpadu Hadapi Masalah Agraria

03

Profil Laode Sulaeman, Putra Baubau Sulawesi Tenggara yang Resmi Jadi Dirjen Migas ESDM

04

KORUPSI TAMBANG EMAS: Kejagung Usut Tiga Perusahaan Raksasa di Sulawesi Tenggara

05

Investasi Rp181,58 Triliun di Pomalaa, IPIP akan Serap 10.000 Tenaga Kerja

Berita Terbaru






Iklan Promosi Mediasultra.com

Media Politik






Kendari Hits