BAUBAU — PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mengumumkan pembatalan lebih dari 600 tiket penumpang KM Tilongkabila menyusul insiden kapal kandas di Selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin malam, 27 Juli 2025.
Kapal yang sedang berlayar menuju Pelabuhan Raha itu mengalami kerusakan kemudi (kemudi error) dan terpaksa kembali ke Pelabuhan Baubau demi keselamatan seluruh penumpang.
Insiden KM Tilongkabila: Kapal Kandas Akibat Kemudi Eror
KM Tilongkabila dilaporkan mengalami gangguan sistem kemudi saat berada sekitar 13 mil laut dari Pelabuhan Baubau, tepatnya pukul 22.19 WITA. Gangguan ini menyebabkan kapal menabrak tebing kedangkalan, hingga akhirnya nakhoda memutuskan putar balik dan menurunkan 1.308 penumpang di Pelabuhan Baubau.
“Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami. KM Tilongkabila langsung kembali ke Baubau dan kini sedang dalam proses pemeriksaan teknis,” jelas Kepala Cabang Pelni Baubau, Jasman.
Pembatalan Tiket Massal di Berbagai Rute
Kepala PELNI Cabang Bima, Agus Zuldi Hermawan, mengungkapkan bahwa sekitar 600 tiket rute Bima–Lembar–Benoa dibatalkan, termasuk sejumlah rute lain yang terkoneksi dalam trayek KM Tilongkabila seperti: Bima, Lembar, Benoa, Labuan Bajo, Makassar, Baubau, Raha, Kendari, Luwuk, Gorontalo, hingga Bitung.
“Pemberangkatan yang dibatalkan mencakup tanggal 5, 8, 19, dan 22 Agustus, serta 2 September 2025. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini,” ungkap Agus di Bima, Sabtu (2/8/2025).
Pengembalian Dana 100 Persen untuk Tiket yang Dibatalkan
PELNI memastikan bahwa seluruh penumpang yang telah membeli tiket KM Tilongkabila berhak mendapatkan pengembalian dana 100%, cukup dengan menunjukkan KTP dan bukti pembelian tiket maksimal H+2 dari jadwal keberangkatan. Proses refund dapat dilakukan di kantor cabang Pelni terdekat, termasuk di Bima.
Spesifikasi Kapal dan Prosedur Keselamatan
KM Tilongkabila merupakan kapal penumpang buatan Jerman dengan kapasitas besar dan sudah beroperasi selama 31 tahun. Kapal ini dilengkapi dengan:
8 sekoci (kapasitas 764 orang)
50 perahu karet (kapasitas 1.250 orang)
Marine Evacuation System (MES)
Lifejacket sebanyak 125% dari kapasitas penumpang
PELNI menegaskan bahwa seluruh armada kapal mematuhi prosedur keselamatan sesuai standar pelayaran nasional dan internasional.
Sebagai BUMN di sektor pelayaran, PT PELNI saat ini mengoperasikan: 25 kapal penumpang (511 ruas, 1.359 rute, 74 pelabuhan), 30 kapal perintis (522 ruas, 230 pelabuhan), 18 kapal rede, 8 trayek tol laut dan 1 trayek kapal ternak.
PELNI mengimbau seluruh calon penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi melalui kanal komunikasi PELNI. Semua perkembangan terkait jadwal pelayaran dan perbaikan kapal akan disampaikan secara berkala. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini