KENDARI – Kecelakaan lalu lintas masih menjadi pembunuh senyap di Indonesia.
Data Korlantas Polri mencatat sepanjang 2024 terjadi lebih dari 152 ribu kasus kecelakaan dengan 27 ribu korban meninggal dunia. Ironisnya, banyak korban berasal dari kalangan generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah.
Menanggapi situasi darurat ini, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat dengan menyasar pelajar melalui program edukasi keselamatan berkendara.
Bahaya Kecelakaan Lalu Lintas Mengintai Generasi Muda
Generasi muda sering kali menjadi korban sekaligus pelaku kecelakaan lalu lintas. Minimnya kesadaran, belum cukup umur, serta kebiasaan berkendara tanpa aturan menjadi faktor penyebab utama. Karena itu, edukasi sejak dini menjadi langkah penting untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.
Polda Sultra Turun ke Sekolah Tanamkan Tertib Berlalu Lintas
Pada Senin (8/9/2025), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sultra menggelar penyuluhan Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) di SMA Negeri 1 Kendari.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dirlantas Polda Sultra, Kombes Pol. Dr. Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si. yang menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas sejak bangku sekolah.
“Generasi muda adalah aset bangsa yang harus kita lindungi, termasuk dari potensi kecelakaan lalu lintas. Kesadaran berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini,” tegas Kombes Pol. Argowiyono.
Pesan Penting: Helm SNI, SIM, dan Taat Rambu
Dalam penyuluhan tersebut, para siswa diajak memahami pentingnya:
Selalu memakai helm berstandar SNI,
Tidak berkendara sebelum memiliki SIM,
Menghindari kebut-kebutan di jalan,
Serta disiplin mematuhi rambu lalu lintas.
Pesan keselamatan disampaikan dengan bahasa sederhana agar lebih mudah dipahami para pelajar.
Satlantas Konawe Utara Edukasi Ratusan Pelajar SMA
Tak hanya di Kendari, kegiatan serupa juga dilaksanakan di SMA Negeri 1 Asera, Konawe Utara.
Kasat Lantas Polres Konut, Iptu Aldiansyah As’ad, memimpin upacara bendera sekaligus menyampaikan pesan keselamatan berkendara di hadapan lebih dari 500 siswa.
“Helm bukan sekadar pelengkap kendaraan, tetapi pelindung utama nyawa kita. Jangan pernah anggap remeh keselamatan,” ujarnya tegas.

Polres Konawe Utara memberikan edukasi di SMA Negeri 1 Asera, Konawe Utara. Humas
Lawan Knalpot Bising dan Kebiasaan Kebut-Kebutan
Selain helm dan SIM, Iptu Aldiansyah juga menekankan bahaya penggunaan ponsel saat berkendara, kebiasaan kebut-kebutan, hingga larangan knalpot bising.
Menurutnya, perilaku ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan diri sendiri dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Satlantas Polres Konut menyerahkan alat bantu pengaturan lalu lintas kepada sekolah serta mengimbau guru agar terus mengarahkan siswa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Data Kecelakaan Jadi Alarm Serius di Sultra
Berdasarkan catatan Polres Konawe Utara, sepanjang 2023 terjadi 48 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 14 korban meninggal dunia. Angka ini menjadi alarm serius betapa pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
Dengan data yang mengkhawatirkan ini, penyuluhan keselamatan menjadi kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan generasi muda Sultra dari risiko di jalan raya.
Harapan Polda Sultra: Pelajar Jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
Kepala SMA 1 Kendari, Ruslan, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ditlantas Polda Sultra.
Ia berharap para siswanya dapat menjadi contoh bagi pelajar lain dalam menanamkan budaya tertib berlalu lintas.
Edukasi keselamatan ini diharapkan mampu mencetak generasi muda Sultra yang disiplin, peduli, dan sadar lalu lintas, sehingga angka kecelakaan bisa ditekan secara signifikan.
“Pelajar harus jadi pelopor, bukan korban di jalan raya,” tegas Kombes Pol. Argowiyono. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini


