News Kendari Sultra
Home / Sultra / Aksi Damai di Kendari Tuntut Kapolri Dicopot dan Tunjangan Dewan Dipotong 50 Persen

Aksi Damai di Kendari Tuntut Kapolri Dicopot dan Tunjangan Dewan Dipotong 50 Persen

Ribuan massa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi damai menuntut Kapolri dicopot dari jabatannya serta tunjangan anggota DPRD Sultra dipotong 50 persen selama satu tahun ke depan. Ist

KENDARI – Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) dikepung lautan manusia pada Senin siang, 1 September 2025.

Ribuan massa yang tergabung dalam berbagai aliansi, termasuk Gerbang Kota, menggelar aksi damai menuntut dua hal utama: Kapolri dicopot dari jabatannya serta tunjangan anggota DPRD Sultra dipotong 50 persen selama satu tahun ke depan.

Gerakan besar-besaran ini berangkat dari keresahan publik terhadap kebijakan pemerintah dan DPR yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Massa menilai anggota dewan menerima tunjangan fantastis sementara rakyat masih hidup dalam kesulitan ekonomi.

“Kami minta DPRD Sultra berkomitmen agar tunjangan mereka dipotong 50 persen untuk satu tahun ke depan. Rakyat sedang susah, jangan justru dewan hidup berfoya-foya,” teriak salah seorang demonstran.

Desak Keadilan untuk Affan Kurniawan

Selain soal tunjangan, massa aksi juga menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan, mahasiswa yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri saat aksi di Jakarta.

Parlemen 5 Daerah Penghasil Nikel di Indonesia Sepakat Bangun Aliansi

Koordinator aksi dari Masyarakat Kota Lama Kendari, Akbar, menegaskan bahwa kasus tersebut harus diselidiki secara terbuka dan transparan.

“Para pelaku harus dipecat dan dihukum pidana semaksimal mungkin,” tegasnya.

Teriakan massa juga menggema mendesak Kapolda Metro Jaya mundur dan menuntut Kapolri dicopot sebagai bentuk tanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Sikap DPRD Sultra: Siap Sesuaikan dengan Regulasi

Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala, menerima langsung aspirasi ribuan massa di depan gedung dewan. Ia menegaskan siap mengeluarkan rekomendasi resmi untuk diteruskan ke pemerintah pusat.

“Terkait pemotongan tunjangan sebesar 50 persen, kami akan menyesuaikan dengan regulasi yang ada. Jika aturannya memungkinkan, kami siap melaksanakannya,” ucap La Ode Tariala di hadapan demonstran.

DPR Ungkap Operasi Tambang Tanpa AMDAL di Kolaka, Sultra

Kapolda dan Danrem Turun ke Jalan, Duduk Bersama Mahasiswa

Yang membuat aksi ini berbeda adalah sikap aparat keamanan. Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Widyanarko bersama Danrem 143/HO dan pimpinan DPRD tidak bersembunyi di balik pintu. Mereka keluar dari gedung, duduk berjam-jam di bawah terik matahari, dan mendengarkan langsung suara mahasiswa satu per satu.

Kapolda menegaskan komitmennya menjaga ruang demokrasi di Bumi Anoa.

“Sejak awal saya berkomitmen mengawal aspirasi masyarakat sepanjang disampaikan dengan damai,” tegasnya.

Tuntutan Lebih Luas: Dari Pajak hingga UU Perampasan Aset

Selain pencopotan Kapolri dan pemotongan tunjangan DPRD, massa juga membawa tuntutan lebih luas, mulai dari pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor, penurunan pajak yang dianggap mencekik rakyat, hingga sorotan pada eksploitasi tambang di Morosi.

Mereka juga menyoroti kasus-kasus pelanggaran hukum, menuntut reformasi DPR dan Polri, serta keadilan bagi rakyat kecil yang selama ini merasa terpinggirkan.

TNI AL Sergap 2 Kapal Ilegal Pembawa Nikel ke IMIP

Aksi Damai Tanpa Ricuh

Meski diikuti ribuan massa, aksi di Kendari berlangsung damai. Aparat kepolisian dan TNI menjaga jalannya unjuk rasa dengan pendekatan humanis, membiarkan demonstran bebas menyampaikan aspirasi tanpa intimidasi.

Menjelang sore, massa aksi membubarkan diri dengan tertib setelah puas menyampaikan tuntutan dan mendapat respons positif dari pimpinan daerah.

Aksi damai di Kendari ini menjadi penegasan bahwa suara rakyat Sulawesi Tenggara tidak bisa diabaikan. Tuntutan pemotongan tunjangan DPRD sebesar 50 persen dan pencopotan Kapolri menjadi simbol keresahan publik terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil.

Aksi tersebut juga membuktikan bahwa pendekatan humanis dari aparat dan pejabat bisa menciptakan ruang dialog sehat, meredakan ketegangan, sekaligus menjaga stabilitas di tengah gejolak nasional. (MS)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Top News

01

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di 16 Daerah Sulawesi Tenggara: Cek Daftar Lengkapnya!

02

PSN Kawasan Industri Kendari Terpadu Hadapi Masalah Agraria

03

KORUPSI TAMBANG EMAS: Kejagung Usut Tiga Perusahaan Raksasa di Sulawesi Tenggara

04

Musrenbang Sultra 2025: Jangan Lupakan Hilirisasi Aspal Buton

05

Smelter Nikel Kolaka Resource Industrial Park (KRIP) Mulai Dibangun 2026

Berita Terbaru






Iklan Promosi Mediasultra.com

Media Politik






Kendari Hits





⚽ Jadwal Pertandingan

  • RCD Mallorca vs Elche CFPrimera Division13 Dec 2025 - 22:15 WIB
  • FC Barcelona vs CA OsasunaPrimera Division13 Dec 2025 - 00:30 WIB
  • Getafe CF vs RCD Espanyol de BarcelonaPrimera Division13 Dec 2025 - 03:00 WIB