KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) kini memasuki usia ke-44 tahun, sebuah fase yang menandai kematangan perjalanan akademik sekaligus tekad baru untuk menembus panggung internasional.
Dalam Rapat Senat Luar Biasa Dies Natalis ke-44 yang digelar di Auditorium Mokodompit, Kampus Bumi Tridharma Anduonohu, Selasa (19/8/2025), Rektor UHO Prof. Dr. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc., menegaskan komitmennya membawa UHO menuju status perguruan tinggi dunia.
Dengan mengusung tema “Inovasi Berkelanjutan Menuju UHO Global”, Prof. Armid menekankan bahwa usia 44 tahun menunjukkan bahwa perguruan tinggi terbesar di Sulawesi Tenggara itu sudah mencapai kematangan.
UHO, kata dia, harus naik kelas dari sekadar kampus regional menjadi universitas yang diakui di level internasional.
“Melalui semangat inovasi berkelanjutan, UHO meneguhkan langkahnya untuk meraih tujuan besar sebagai perguruan tinggi unggul, berdaya saing, dan diakui dunia,” tegas Prof. Armid.
Kematangan UHO di Usia 44 Tahun
Rektor UHO menilai, perjalanan panjang sejak berdiri menjadi modal besar untuk terus berkembang.
Di usia ke-44 ini, universitas harus semakin matang dalam mengelola sumber daya, memperkuat riset, dan memperluas jejaring kerja sama global.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para pendiri dan pimpinan terdahulu yang telah membangun fondasi kuat.
Menurutnya, capaian ini sejalan dengan paradigma “kampus berdampak” yang digaungkan Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi.
Adapun perayaan Dies Natalis turut dihadiri Wakil Gubernur Sultra, Ir. Hugua, M.Ling., jajaran Forkopimda, pimpinan perguruan tinggi se-Sultra, Senat Akademik UHO, Dewan Pertimbangan, guru besar, serta ribuan civitas academica.
Perjalanan Panjang UHO
UHO berawal pada 1964 dengan nama UNHOL, cabang dari Universitas Hasanuddin Makassar. Setelah 17 tahun perjuangan, pada 14 Agustus 1981, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 37 Tahun 1981, UNHOL resmi menjadi perguruan tinggi negeri dengan nama Universitas Halu Oleo.
Kini, setelah 44 tahun, UHO terus berkembang, baik dari sisi pembangunan fisik maupun pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Momentum usia matang ini menjadi titik tolak UHO untuk semakin berorientasi global.
Jalan UHO Menuju Perguruan Tinggi Dunia
Untuk mewujudkan visi globalnya, UHO perlu menempuh sejumlah langkah strategis:
1. Riset dan Publikasi Internasional – memperbanyak penelitian yang dipublikasikan di jurnal bereputasi global.
2. Kolaborasi Akademik Global – memperluas kerja sama dengan universitas luar negeri, termasuk pertukaran mahasiswa dan dosen.
3. Transformasi Digital – membangun smart campus agar sistem pembelajaran dan riset lebih adaptif.
4. Penguatan Bahasa Asing – meningkatkan kompetensi bahasa Inggris mahasiswa dan dosen untuk memperluas akses di forum internasional.
Dengan kematangan usia ke-44, UHO memiliki modal sejarah, pengalaman, dan sumber daya untuk melangkah lebih jauh: dari kampus kebanggaan Sulawesi Tenggara menuju perguruan tinggi yang diakui dunia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini