JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi memulai pengembangan eco fishing port atau pelabuhan perikanan ramah lingkungan bertaraf internasional.
Program ini menjadi bagian strategis dari implementasi kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang dicanangkan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan mendukung pertumbuhan ekonomi kelautan.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menegaskan bahwa keberadaan pelabuhan perikanan modern sangat vital dalam penerapan PIT. Pelabuhan harus bersih, higienis, dan memenuhi standar internasional guna menjaga kualitas dan ketertelusuran hasil tangkapan ikan.
“Dengan adanya eco fishing port, mutu dan harga ikan akan lebih terjaga, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” ujar Latif dalam keterangannya dikutip Senin, 21 April 2025.
PPS Belawan Jadi Proyek Percontohan
Salah satu lokasi pengembangan utama adalah Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan di Medan, Sumatera Utara. Proyek ini didukung melalui skema pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) yang difasilitasi oleh Agence Française de Développement (AFD).
Latif menyampaikan bahwa saat ini survei kelayakan dan kunjungan lapangan telah dilakukan bersama Komisi IV DPR RI. KKP tengah menyusun dokumen perencanaan pengembangan, termasuk usulan ekspansi kawasan baru seluas 28 hektare.
Saat ini, PPS Belawan memiliki kapasitas menampung 960 kapal dengan produktivitas 60.154 ton per tahun. Dengan pengembangan yang direncanakan, kapasitas akan meningkat menjadi 1.200 kapal dan 186.000 ton per tahun.
Pelabuhan ini berada dalam Zona 5 PIT di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571, dengan potensi sumber daya ikan sebesar 1.073.000 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp25,14 triliun.
Kendari, Bitung, dan Cilacap Masuk Lokasi Prioritas
Tak hanya Belawan, KKP juga akan mengembangkan eco fishing port di tiga lokasi lainnya, yakni: PPS Kendari, Sulawesi Tenggara, PPS Bitung, Sulawesi Utara, dan PPS Cilacap, Jawa Tengah.
Proyek ini akan menciptakan dampak luas, dari peningkatan efisiensi rantai pasok hingga membuka peluang investasi baru dalam industri perikanan, baik sektor primer maupun sekunder.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa pembangunan pelabuhan perikanan modern merupakan program prioritas KKP dalam mewujudkan perikanan berkelanjutan.
“Penangkapan ikan terukur tak hanya menjaga ekosistem laut, tetapi juga memberikan efek pengganda bagi pembangunan nasional,” tegasnya. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post