• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juli 7, 2025
  • Login
No Result
View All Result
MediaSultra.com
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

    Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

    Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

    Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

    Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

    Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

    Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

    Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

    Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

    Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

    Gawat! Ekowisata Labengki Tercemar Limbah Tambang Nikel, Biota Laut Terancam Punah

    Gawat! Ekowisata Labengki Tercemar Limbah Tambang Nikel, Biota Laut Terancam Punah

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

    Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

    Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

    Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

    Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

    Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

    Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

    Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

    Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

    Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

    Gawat! Ekowisata Labengki Tercemar Limbah Tambang Nikel, Biota Laut Terancam Punah

    Gawat! Ekowisata Labengki Tercemar Limbah Tambang Nikel, Biota Laut Terancam Punah

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
No Result
View All Result
MediaSultra.com
No Result
View All Result
Home Lingkungan

Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

by Redaksi MS
7 Juli 2025
in Lingkungan, Bombana
Reading Time: 3 mins read
0
Pulau Kabaena Hancur dan Habis Dikavling Perusahaan Nikel, Siapa yang Peduli?

Pesisir Pulau Kabaena tercemar limbah tambang nikel. Foto: Walhi

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BOMBANA – Pulau Kabaena di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, kini nyaris kehilangan identitasnya sebagai wilayah yang hijau dan kaya budaya. Di balik kekayaan tambang nikelnya, pulau ini menghadapi kehancuran ekologis dan sosial yang mengkhawatirkan.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tenggara menyebut 75 persen wilayah Kabaena telah dikavling menjadi lahan konsesi pertambangan nikel.

Direktur Eksekutif Walhi Sultra, Andi Rahman, menyebut kondisi ini sebagai bentuk “kutukan sumber daya alam”. Di tengah limpahan kandungan logam yang dibutuhkan dunia, masyarakat Kabaena justru hidup dalam ketertinggalan dan kesulitan.

“Pulau Kabaena adalah pulau kecil yang kaya akan nikel. Tapi kekayaan itu kini menjadi kutukan. Hutan digunduli, sungai tercemar, laut rusak, dan masyarakat makin miskin,” tegas Andi, Sabtu (5/7/2025).

BeritaTerkait

Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

Buton Utara Butuh Terobosan untuk Kelola Kekayaan Alamnya

Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

Pertanian dan Laut Hancur, Kemiskinan Meluas

Aktivitas tambang yang masif menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem Kabaena. Pertanian dan perikanan yang dulunya menjadi tulang punggung ekonomi lokal kini nyaris lumpuh. Limbah tambang mencemari sawah dan sungai, sedimentasi merusak wilayah pesisir, dan laut tak lagi bisa diandalkan nelayan.

“Di banyak desa, warga mengeluhkan lumpur tambang yang merusak sawah, air tak layak minum, dan hasil laut merosot. Mereka tidak menikmati hasil tambang, justru menanggung risikonya,” lanjut Andi.

Sementara dunia berlomba mengamankan pasokan nikel demi transisi energi hijau dan industri baterai, masyarakat Kabaena justru ditinggalkan dalam kehampaan dan krisis air bersih.

“Kabaena adalah cermin dari ironi negeri tambang: kekayaan dikeruk, tapi rakyat tetap miskin,” pungkasnya.

Perusahaan Tambang harus Bertanggung Jawab

Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Iskandar, S.P., mengingatkan para perusahaan tambang di Kabaena agar tidak hanya mengeruk keuntungan, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial dan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.

Dalam Executive Meeting bersama Pemda Bombana dan para pemimpin perusahaan di Jakarta (3/7/2025), Iskandar menyampaikan keprihatinan atas minimnya keterlibatan perusahaan dalam pembangunan infrastruktur dan layanan dasar di Kabaena.

“Kabaena bukan pulau tanpa tuan. Suaranya sudah lama berteriak dalam diam. Jangan sampai kesabaran masyarakat habis dan muncul gejolak sosial,” tegas Iskandar lantang.

Ia menyoroti lambannya pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan antara Pongkalaero dan Teemokole yang hanya sepanjang tujuh kilometer namun belum juga dibangun oleh pihak korporasi.

“Cukup satu ruas jalan saja, tapi tidak juga dilakukan. Sementara banjir dan bencana ekologis terus terjadi,” kritiknya.

Iskandar juga menyoroti penyimpangan dalam penyaluran dana CSR oleh beberapa perusahaan yang dilakukan tanpa mekanisme resmi, seperti tidak melalui kas desa atau APBDes.

“CSR langsung ke desa tanpa mekanisme formal rawan disalahgunakan. Ketika perusahaan cabut izin, tidak ada yang tersisa,” ungkapnya.

Seruan untuk Kolaborasi dan Tanggung Jawab Sosial

Executive Meeting yang diinisiasi Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si itu dihadiri oleh jajaran pejabat penting, termasuk Wakil Bupati Bombana, Sekda Sultra Drs. Asrun Lio, Ph.D, dan perwakilan Kementerian Investasi/BKPM RI.

Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada masyarakat lokal—khususnya warga Kabaena yang telah lama memikul dampak dari tambang.

“Kalau selama ini masyarakat Kabaena ramah, itu karena mereka punya harapan. Tapi jangan biarkan harapan itu berubah jadi kekecewaan,” pungkas Iskandar. (MS)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Tags: BombanaheadlinePertambangan NikelPulau KabaenaSulawesi Tenggara

Related Posts

Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

Wakatobi: Benteng Terakhir Biodiversitas Laut Sultra di Tengah Ekspansi Tambang Nikel

6 Juli 2025
Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

Gawat! 1.000 Hektare Hutan Mangrove di Konawe Utara Rusak Parah

5 Juli 2025
Bombana dan Luwu Timur Sepakat Kolaborasi untuk Tumbuh Bersama

Bombana dan Luwu Timur Sepakat Kolaborasi untuk Tumbuh Bersama

5 Juli 2025
Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

Konservasi Penyu dan Cetacea: Centre of Excellence Dibentuk di Tiga Lokasi

3 Juli 2025
Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Diadukan ke KPK

Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Diadukan ke KPK

30 Juni 2025
Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

Konservasi Mangrove di Konawe Selatan: 6 Ribu Pohon Ditanam di Kawasan Pesisir

22 Juni 2025

Discussion about this post

Recommended

194 Tahun Kota Kendari: Terus Tumbuh Jadi Kota Masa Depan

194 Tahun Kota Kendari: Terus Tumbuh Jadi Kota Masa Depan

2 bulan ago
5 Kloter Jemaah Haji Sultra Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci, Terakhir Tuntas 30 Mei

5 Kloter Jemaah Haji Sultra Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci, Terakhir Tuntas 30 Mei

1 bulan ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Term of Service
    • Contact

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Home
    • News
    • Politik
    • Ekonomi & Bisnis
    • Industri
    • Lingkungan
    • Edukasi

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    Go to mobile version