JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia menegaskan komitmennya dalam menciptakan stabilitas keamanan investasi proyek hilirisasi nikel yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Obyek Vital Nasional (Onvitnas) di Sulawesi Tenggara (Sultra), salah satunya PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) sebagai pelopor industri Nikel Hijau di Tanah Air.
Komitmen Polri itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) yang digelar di Bimasena, The Dharmawangsa Jakarta, Rabu (20/8/2025).
MoU dan Perjanjian Kerja Teknis ini terkait bantuan pengamanan serta penegakan hukum dalam operasional PT Ceria.
Acara ini dihadiri langsung Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko bersama jajaran, serta manajemen Ceria Corp, termasuk CEO Derian Sakmiwata dan Presiden Direktur Abdul Haris Tatang.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) San PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Corp) di Bimasena The Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (20/8/2025). Ist
Kapolda Sultra: Stabilitas Keamanan Kunci Investasi
Kapolda Sultra Irjen Pol. Didik Agung Widjanarko menegaskan, Polri memiliki tanggung jawab moral sekaligus dasar hukum yang kuat dalam memberikan pengamanan terhadap PSN dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) di wilayah Sultra.
“Sulawesi Tenggara adalah pusat hilirisasi nikel nasional. Banyak PSN berada di sini, termasuk Ceria sebagai pionir industri nikel hijau. Polri siap memberikan pengamanan terbaik demi kepastian hukum dan rasa aman bagi investor maupun masyarakat. Stabilitas keamanan adalah kunci agar investasi dapat berjalan lancar, sesuai dengan arah kebijakan hilirisasi Presiden Prabowo,” tegas Irjen Pol Didik
Ceria Corp: Investasi Hijau untuk Kemandirian Bangsa
Presiden Direktur PT Ceria, Abdul Haris Tatang, menegaskan bahwa keamanan menjadi faktor vital dalam keberhasilan sebuah investasi.
“Apalah artinya investasi besar jika tidak ditopang keamanan yang terjaga. Dukungan penuh Polda Sultra melalui MoU ini adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan industri kami yang sejalan dengan visi kemandirian bangsa Presiden Prabowo,” katanya.
Ceria Corp juga menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan 70% tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal Kolaka, perusahaan membuktikan keseriusan dalam mendorong ekonomi daerah sekaligus mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo.
Smelter Merah Putih, Bukti Nyata Hilirisasi Nasional
Ceria Corp dikenal sebagai pionir hilirisasi nikel hijau nasional berbendera merah putih.
Pada April 2025 lalu, perusahaan berhasil melakukan produksi perdana Smelter Merah Putih, yang kemudian diikuti ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) pada Juli 2025.
Menurut CEO Ceria Corp, Derian Sakmiwata, keberhasilan tersebut tidak hanya menjadi tonggak perusahaan, tetapi juga bukti nyata kolaborasi swasta dan pemerintah dalam menggerakkan hilirisasi nikel nasional.
“Dukungan keamanan dari Polda Sultra adalah energi berharga bagi kami. Dengan begitu, Ceria Corp bisa fokus menghadirkan produk hilirisasi mineral bernilai tambah untuk Indonesia dan diserap di pasar global,” jelasnya.
Selaras dengan Asta Cita Presiden
Hilirisasi nikel Ceria Corp tidak berdiri sendiri. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam memperkuat hilirisasi industri, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dengan sinergi antara Polda Sultra dan Ceria Corp, stabilitas keamanan kini semakin terjamin. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan hilirisasi nikel nasional yang diharapkan dapat membawa Sulawesi Tenggara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
