KENDARI – Kabar membanggakan datang dari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sultra berhasil menempati posisi ke-10 dalam daftar provinsi paling bahagia di Indonesia dengan skor indeks kebahagiaan mencapai 73,98.
Indeks kebahagiaan sendiri tidak hanya diukur dari faktor material seperti pendapatan, pendidikan, atau kesehatan.
BPS mendefinisikannya sebagai ukuran kesejahteraan subjektif, yang menilai bagaimana masyarakat memaknai hidup dan merasakan kebahagiaan.
Tiga aspek utama yang menjadi penilaian adalah dimensi kepuasan hidup, dimensi perasaan, dan dimensi makna hidup.
Indeks Kebahagiaan Indonesia
Berdasarkan data terakhir tahun 2021, indeks kebahagiaan Indonesia berada di angka 71,49. Penilaian dilakukan melalui tiga dimensi:
Kepuasan Hidup: mencakup pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kesehatan, perumahan, keharmonisan keluarga, hubungan sosial, hingga keamanan.
Perasaan: diukur melalui indikator rasa gembira, tidak cemas, dan tidak tertekan.
Makna Hidup: meliputi penerimaan diri, tujuan hidup, hubungan positif, pengembangan diri, hingga kemandirian.
Maluku Utara Jadi Provinsi Paling Bahagia
Dalam laporan BPS, Maluku Utara menempati posisi pertama dengan skor 76,34, disusul Kalimantan Utara (76,33) dan Maluku (76,28). Ketiga provinsi tersebut unggul pada dimensi perasaan dan makna hidup.
Peringkat selanjutnya ditempati Jambi (75,17), Sulawesi Utara (74,96), Kepulauan Riau, Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara di posisi ke-10.
Sementara itu, provinsi dengan skor indeks kebahagiaan terendah adalah Banten (68,08), Bengkulu (69,74), dan Papua (69,87). Rendahnya skor ini dipengaruhi kepuasan hidup personal, seperti kondisi pekerjaan, rumah, dan kesehatan.
Mengapa Pulau Jawa Tidak Masuk Daftar?
Menariknya, tidak ada satu pun provinsi di Pulau Jawa yang masuk daftar 10 besar. Meski secara ekonomi lebih maju, tingkat kepadatan penduduk, biaya hidup tinggi, serta tekanan sosial yang besar diduga memengaruhi rendahnya skor kebahagiaan masyarakat Jawa.
Sebaliknya, daerah dengan kepadatan penduduk rendah seperti Sulawesi Tenggara cenderung memiliki kualitas lingkungan lebih baik, polusi rendah, serta ruang publik yang luas. Faktor-faktor inilah yang ikut mendorong tingginya kebahagiaan masyarakat Sultra.
Faktor Lokal yang Membuat Sultra Masuk 10 Besar
Selain faktor lingkungan, ada beberapa hal yang membuat Sulawesi Tenggara masuk daftar provinsi paling bahagia di Indonesia:
1. Budaya Kekeluargaan yang Erat
Masyarakat Sultra masih memegang kuat nilai gotong royong, saling membantu, dan menjaga hubungan sosial. Hal ini meningkatkan kepuasan hidup sosial dan rasa memiliki antarwarga.
2. Lingkungan Alam yang Menunjang Kesehatan Mental
Dengan garis pantai panjang, laut yang indah, dan pegunungan hijau, masyarakat Sultra memiliki akses ke alam yang menenangkan. Hal ini berkorelasi positif dengan dimensi perasaan, seperti rasa senang dan tidak tertekan.
3. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Sektor pertambangan, perikanan, dan pertanian menjadi penopang ekonomi daerah. Meski tidak sebesar provinsi di Jawa, pendapatan relatif seimbang dengan biaya hidup yang lebih rendah, sehingga masyarakat merasa lebih puas dengan kondisinya.
4. Tradisi dan Makna Hidup yang Kuat
Adat istiadat yang masih terjaga memberikan masyarakat Sultra identitas dan makna hidup yang kuat, misalnya dalam ritual budaya, kearifan lokal, serta penghormatan terhadap leluhur.
Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, Sulawesi Tenggara tidak hanya maju dalam pembangunan, tetapi juga mampu menjaga kualitas hidup masyarakatnya, hingga berhasil menembus 10 besar provinsi paling bahagia di Indonesia. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
