BAUBAU — Laut sore itu terasa berbeda. Di antara riak ombak dan desiran angin di atas kapal ferry yang melaju dari Waara (Buton Tengah) menuju Baubau, terdengar suara paling suci di dunia — tangisan pertama seorang bayi yang baru saja lahir.
Tak ada yang pernah menduga, perjalanan rutin menyeberangi laut ini akan berubah menjadi momen yang tak terlupakan. Seorang ibu, dengan keberanian dan ketegaran luar biasa, melahirkan buah hatinya di atas kapal ferry milik ASDP, tepat di tengah laut, jauh dari fasilitas rumah sakit, pada Rabu, 9 April 2025, sekitar pukul 14.00 WITA.
Di ruang sederhana di atas kapal, yang seharusnya hanya menjadi tempat istirahat sementara, berubah menjadi ruang kelahiran penuh keajaiban. Suasana haru membungkus semua mata yang menyaksikan. Para penumpang ikut menahan napas, menunggu kabar bahagia dari proses persalinan darurat tersebut.
Laut Menjadi Saksi Lahirnya Kehidupan Baru
Peristiwa langka ini pertama kali mencuat ke publik setelah diunggah oleh akun Facebook “GustHiinn Tss”. Dalam hitungan jam, kabar bahagia itu menyebar bak gelombang ombak, menyentuh hati ribuan orang.
Komentar penuh doa dan pujian membanjiri unggahan tersebut. “Masya Allah,” tulis Manov dan Rhysna Karina, berharap keselamatan untuk sang ibu dan bayi mungil yang baru saja menatap dunia.
Tak sedikit warganet yang berkelakar manis, memberi usul nama untuk sang bayi. “La Ferry saja, biar selalu ingat tempat lahirnya,” ujar Ridwan Salihi. Yang lain menimpali, “Kasih nama Ferry Anggara, cocok untuk bayi laki-laki pemberani.”
Diselamatkan oleh Doa dan Tangan Terampil
General Manager ASDP Baubau, Jamaludin, membenarkan kabar bahagia tersebut. Ia menceritakan bahwa proses persalinan ditangani langsung oleh seorang bidan yang ikut dalam perjalanan.
“Alhamdulillah, ibu dan bayinya selamat. Sangat dramatis dan penuh haru. Bayangkan saja, di tengah laut, di atas kapal, lahir satu kehidupan baru,” ujarnya dengan nada syukur.
Ibu dan bayinya kemudian dipindahkan ke kamar perwira kapal untuk beristirahat hingga tiba di Pelabuhan Batulo, Baubau. Seluruh kru kapal dan penumpang ikut larut dalam suasana penuh syukur dan kebahagiaan.
Sebuah Pertanda Berkah dari Laut
Jamaludin tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia berharap peristiwa ini menjadi pertanda baik bagi ASDP dan semua pelayaran mereka ke depan.
“Semoga ini membawa keberkahan. Kapal kami bukan hanya jadi saksi perjalanan, tapi juga saksi lahirnya kehidupan. Ini peristiwa yang akan selalu kami kenang,” tuturnya.
Di tengah lautan luas, di atas kapal sederhana yang mengarungi ombak kehidupan, seorang bayi lahir — membawa pesan bahwa harapan dan keajaiban bisa hadir di mana saja. Bahkan di tempat yang paling tak terduga sekalipun. (MS Network)
Discussion about this post