BAUBAU – Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara terus mengakselerasi upaya menjadikan Benteng Wolio sebagai Warisan Dunia UNESCO, seiring dengan strategi besar pelestarian kawasan heritage dan pengembangan infrastruktur pendukung kota.
Wali Kota Baubau, Yusran Fahim, menyampaikan komitmen tersebut dalam Seminar Penyusunan Dokumen Strategi Rencana Pembangunan Kawasan Heritage Kota Baubau yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota, Senin (23/6/2025).
Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa pelestarian budaya dan integrasi pembangunan modern akan menjadi kunci dalam mendorong pengakuan internasional untuk Benteng Wolio.
Benteng Wolio, yang telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional melalui SK Mendikbudristek RI No. 115/M/2021, dinilai memiliki nilai historis dan arsitektur yang tinggi.
Wali Kota menilai bahwa pengakuan nasional tersebut harus dimanfaatkan sebagai pijakan untuk melangkah ke panggung dunia melalui pengajuan status World Heritage ke UNESCO.
“Ini momentum penting bagi Kota Baubau. Namun, untuk bisa diakui UNESCO, cakupan wilayah heritage perlu diperluas agar memenuhi standar internasional,” jelas Yusran.
Ia menambahkan, pemerintah akan segera menyusun dokumen pendukung dan memperkuat aspek legalitas serta konservasi kawasan Benteng Wolio sebagai bagian dari perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Strategi Terpadu: Kawasan Heritage dan Pengembangan Pergudangan
Selain heritage, Pemkot Baubau juga tengah merancang kawasan pergudangan terpadu untuk mendukung efisiensi sistem logistik di wilayah Kepulauan Buton. Fasilitas pergudangan yang saat ini masih tersebar akan disatukan dalam satu kawasan yang terencana dan terintegrasi.
“Studi kelayakan sedang disusun, mencakup aspek teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuannya untuk memastikan kawasan pergudangan yang efisien dan mendukung pertumbuhan perdagangan regional,” ujar Wali Kota.
Yusran menegaskan bahwa pembangunan fisik dan pelestarian budaya tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Justru, keduanya harus saling mendukung dalam menciptakan kota yang tangguh, berkarakter, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.
“Pelestarian cagar budaya bukan hanya menjaga bangunan tua, tapi merawat identitas kita. Heritage seperti Benteng Wolio adalah aset penting dalam pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kota Baubau tidak hanya memperkuat sektor logistik dan perdagangan, tetapi juga menempatkan diri sebagai pusat pelestarian budaya di Indonesia Timur—dengan Benteng Wolio sebagai ikon menuju pengakuan dunia dari UNESCO. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post