JAKARTA – Pemerintah terus mendorong akselerasi hilirisasi sumber daya alam melalui langkah konkret.
Terbaru, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan kesiapan mendanai delapan proyek prioritas di sektor hilirisasi mineral dan batu bara (minerba) dengan total nilai investasi mencapai Rp321,8 triliun. Salah satu yang menonjol adalah pengembangan industri aspal Buton di Sulawesi Tenggara.
Langkah ini ditandai dengan penyerahan resmi 18 dokumen pra-studi kelayakan proyek hilirisasi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, kepada CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, pada Selasa (22/7) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
“Dari 18 proyek, sektor minerba mendominasi dengan delapan proyek senilai USD20,1 miliar. Ini di luar proyek baterai kendaraan listrik,” ujar Bahlil.
Daftar Proyek Hilirisasi Minerba Prioritas
Delapan proyek hilirisasi minerba yang akan didanai Danantara antara lain:
– Industri smelter aluminium (Mempawah, Kalbar)
– Industri dimethyl ether (DME) (Bulungan, Muara Enim, PALI, dan lainnya)
– Industri aspal Buton (Buton, Sultra)
– Industri mangan sulfat (Kawasan Industri Morowali, Sulteng)
– Industri stainless steel slab
– Industri turunan tembaga (Gresik, Jatim)
– Industri besi baja (Sarmi, Papua)
– Industri chemical grade alumina (Kendawangan, Kalbar)
Bahlil menekankan bahwa seluruh proyek ini berpotensi menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan langsung dan tidak langsung, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa.
“Hilirisasi bukan hanya soal nilai tambah, tapi juga keadilan ekonomi antarwilayah. Proyek ini akan menciptakan pekerjaan layak, bukan lagi UMR,” tegasnya.
Total Investasi Rp618 Triliun dan Dukungan Dana Asing
Selain sektor minerba, proyek hilirisasi lainnya mencakup sektor transisi energi, pertanian, serta kelautan dan perikanan. Total nilai investasi untuk seluruh proyek mencapai USD38,63 miliar atau setara Rp618,13 triliun.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa sejak peluncurannya empat bulan lalu, Danantara telah mengamankan komitmen pendanaan sebesar USD7 miliar dari mitra dana kekayaan negara asing, termasuk: Qatar Investment Authority (USD4 miliar), China Investment Corporation (USD2 miliar), Russian Direct Investment Fund.
“Hilirisasi kini menyumbang sekitar 30% dari total investasi nasional semester ini, dengan nilai yang terus meningkat,” ujar Rosan.
Komitmen Danantara Perkuat Arah Hilirisasi Nasional
Danantara Indonesia menyatakan kesiapan penuh untuk menyelaraskan implementasi proyek dengan Satgas Hilirisasi, mulai dari pematangan skema pembiayaan, pelaksanaan proyek, hingga penyelesaian perizinan dan mitigasi sosial-lingkungan.
Adapun proyek industri aspal Buton mendapat sorotan khusus, mengingat potensinya sebagai pengganti aspal impor dan penggerak ekonomi daerah. Pembangunan fasilitas industri ini diyakini akan memperkuat kemandirian sektor infrastruktur nasional dan membuka lapangan kerja baru di Sulawesi Tenggara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini